Ia hanya memohon ampun kepada Rabb dan Ilah yang haq. Yang menciptakannya sejak awal mula. Rabb yang dengan-Nya si hamba punya ikatan janji.
Hubungan ini sangat pribadi. Langsung. Tanpa perantara. Semua tergantung Allah. Maka besar harapan dan besar kemungkinan setelah rentetan pengakuan yang jujur sebelumnya, permohonan ampun ini dikabulkan.
Dengan itu, si hamba terbebas dari siksa dan melenggang dengan tenang ke dalam surga.
Wallahu a’lam bis shawab.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!