Mohon tunggu...
Deny Oey
Deny Oey Mohon Tunggu... Administrasi - Creative Writer

Seorang pembelajar, pecinta alam dan penikmat makanan pedas. Sesekali mengkhatamkan buku dan membagikan pemikirannya dalam tulisan. Beredar di dunia maya dengan akun @kohminisme (IG) dan @deNocz (Twitter).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Heritage of Toba", di Antara Legenda, Cita Rasa, dan Adat Budaya

23 September 2021   11:21 Diperbarui: 23 September 2021   12:28 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi Sidikalang (sumber: Qraved.com)
Kopi Sidikalang (sumber: Qraved.com)

Kopi Toba juga tak luput dari perhatian. Pemerintah setempat dan badan swasta wajib mendukung petani kopi lokal dalam proses produksi dan distribusi kopi-kopi khas Toba.

Dengan media online dan e-commerce yang berjamuran, para petani lokal dapat menjual dan memperkenalkan kopi khas Toba yang otentik ke seluruh Indonesia bahkan dunia.

Tabo hian!

***

Danau Toba dikenal memiliki adat dan budayanya yang kuat seperti Mangulosi yang merupakan acara memberikan ulos atau kain tenun khas Batak sebagai lambang kehangatan dan berkat bagi yang menerimanya.

Mangulosi biasa hadir pada saat-saat pesta, antara lain "Ulos Parompa" untuk anak yang baru lahir, "Ulos Hela" saat upacara pernikahan untuk anak laki-laki dari mertuanya, dan "Ulos Saput" saat seseorang meninggal dunia.

Mangulosi dalam pernikahan (sumber: Visitsamosir.com)
Mangulosi dalam pernikahan (sumber: Visitsamosir.com)

Ada pula Manortor dan Margondang. Dahulu kala, tari Tortor adalah kesenian asli Suku Batak yang merupakan ritual berbau klenik dan mistik. 

Kini, Manortor menjadi tarian seremonial yang kerap dijumpai pada acara pesta-pesta adat orang Batak dengan membunyikan musik Gondang Sabangunan.

Sebagai bagian adat dan budaya Toba, Manortor bukan hanya dilakukan pada saat pesta adat seperti pernikahan saja. Tari Tortor juga dilakukan pada saat penyambutan tamu dan pagelaran pentas seni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun