Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bagaimana "Classical Conditioning" Berperan dalam Fobia?

19 Juli 2023   19:00 Diperbarui: 19 Juli 2023   19:02 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by mali desha on Unsplash 

Misteri keterlibatan 'Classical Conditioning' dalam fobia.

Baiklah, mari kita bicara tentang dua hal yang tampaknya tidak berhubungan: 'Classical Conditioning' dan fobia. Dalam film horor, ada tokoh jahat yang membuat kita terkejut, dan dalam hidup nyata, ada ketakutan berlebihan yang membuat kita berkeringat dingin. Nah, bagaimana kalau dikatakan bahwa tokoh jahat itu dan keringat dingin itu memiliki koneksi? Aha, kini perhatianmu sudah terpaku!

Seni 'Classical Conditioning': Menggali Keindahannya

Di sebuah sudut yang gelap, banyak yang bertanya-tanya tentang apa itu 'Classical Conditioning' dan bagaimana hal itu berhubungan dengan fobia. Bahkan, pertanyaan tersebut terkadang membingungkan bagi kalangan remaja hingga 20-an. Lantas, apa itu sebenarnya?

'Classical Conditioning', atau Kondisioning Klasik, adalah konsep yang diusung oleh Ivan Pavlov, seorang ilmuwan Rusia, pada abad ke-20. Bukan sihir, bukan juga trik sulap. Konsep ini menjelaskan bagaimana seseorang dapat belajar menghubungkan dua hal yang berbeda dan meresponsnya dengan cara yang sama. Terdengar cukup rumit? Tenang, sudah pernah dengar tentang anjing Pavlov? Ya, itulah contoh paling terkenal dari 'Classical Conditioning'.

Pavlov mencoba menunjukkan bagaimana anjingnya mulai mengalirkan air liur saat mendengar suara bel, meski tidak ada makanan yang diberikan. Ini terjadi karena anjing tersebut telah belajar menghubungkan suara bel dengan makanan. Jadi, meski suara bel sebenarnya tidak memiliki hubungan langsung dengan rasa lapar, anjing tersebut meresponsnya seperti merespons makanan. Hal inilah yang disebut 'Classical Conditioning'.

'Classical Conditioning' dan Pertunjukan Fobia

Nah, masuk ke pertanyaan berikutnya, bagaimana 'Classical Conditioning' berperan dalam fobia? Bukankah fobia adalah ketakutan berlebihan terhadap sesuatu? Benar, tetapi konsep ini memiliki hubungan yang cukup erat dengan pembentukan fobia.

Sebagai contoh, pernah mendengar tentang fobia laba-laba? Ada orang yang melihat laba-laba dan langsung merasa ketakutan yang luar biasa, bahkan saat melihat gambar laba-laba saja. Mengapa ini bisa terjadi?

Rupanya, hal ini berkaitan dengan konsep 'Classical Conditioning'. Misalkan, pada suatu saat di masa kecil, seseorang itu pernah dikejutkan oleh laba-laba saat sedang main. Dari pengalaman tersebut, dia belajar menghubungkan laba-laba dengan perasaan terkejut atau takut. Sehingga, setiap kali melihat laba-laba, perasaan takut itu muncul kembali. Itulah bagaimana 'Classical Conditioning' berperan dalam pembentukan fobia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun