Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kenapa Kita Tidak Boleh Berlebihan? Tanpa Terkecuali!

25 April 2023   18:54 Diperbarui: 25 April 2023   21:05 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Joeyy Lee on Unsplash 

Di tengah kehidupan yang serba cepat dan kompleks, seringkali orang terjebak dalam euforia untuk mencapai segala hal secara berlebihan. Namun, mengapa segala sesuatu tidak seharusnya berlebihan? Tanpa terkecuali. Dalam tulisan ini, mari kita bahas secara ringan namun mendalam mengenai konsep "tidak berlebihan" dengan pendekatan filsafat serta perspektif pribadi.

Perlu diingat bahwa pada dasarnya, manusia adalah makhluk yang tak pernah puas. Keinginan untuk memiliki lebih banyak dan meraih pencapaian tertinggi kerap menjadi dorongan yang mengakibatkan berbagai tindakan berlebihan. Namun, mengejar kelebihan bisa membawa dampak yang kurang menguntungkan, bahkan merugikan. Di sinilah prinsip "tidak berlebihan" berperan penting dalam menjaga keseimbangan hidup.

Sebagai awal, mari kita ambil contoh air. Air adalah kebutuhan pokok manusia. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, air pun bisa membahayakan. Peristiwa seperti itu dikenal dengan istilah hiponatremia, yaitu kondisi ketika kadar natrium dalam darah menurun drastis karena asupan air yang berlebihan. Dalam kasus yang parah, hiponatremia bisa berakibat fatal. Dari analogi sederhana ini, kita bisa melihat bahwa kelebihan, meskipun dalam hal yang baik, bisa menimbulkan dampak negatif.

Filsafat juga mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup. Salah satu konsep terkenal yang menekankan pentingnya keseimbangan adalah "Jalan Tengah" dalam ajaran Buddha. Jalan Tengah mengajarkan bahwa untuk mencapai pencerahan, seseorang harus menjauhi kehidupan yang berlebihan baik dalam hal kesenangan maupun penderitaan. Jalan Tengah mengajarkan bahwa keseimbangan adalah kunci kebahagiaan dan kebijaksanaan.

Dalam konteks yang lebih luas, konsep keseimbangan juga ditemukan dalam filsafat Aristoteles. Menurut Aristoteles, kebajikan adalah suatu kualitas yang terletak di tengah antara kekurangan dan kelebihan. Jadi, kebajikan adalah suatu titik keseimbangan atau "mean" yang harus dicapai oleh individu dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya, keberanian adalah kebajikan yang berada di tengah antara kepengecutan dan kecerobohan.

Selain itu, pemikiran tentang keseimbangan juga tercermin dalam konsep Yin dan Yang dalam filsafat Tiongkok. Yin dan Yang merupakan simbol dua kekuatan yang saling melengkapi dan berlawanan dalam alam semesta. Semua hal di dunia ini memiliki sisi Yin dan Yang yang saling ketergantungan. Keseimbangan antara Yin dan Yang menjadi dasar harmoni dalam kehidupan.

Jadi, apa yang bisa diambil dari pemikiran-pemikiran tersebut? 

Pertama, kelebihan dalam segala hal dapat menimbulkan dampak negatif.

Kedua, keseimbangan merupakan kunci kebahagiaan dan kebijaksanaan. 

Keseimbangan adalah suatu titik di mana seseorang bisa merasakan kepuasan dan kebahagiaan tanpa harus mengorbankan kesejahteraan diri sendiri atau orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun