Kala itu rinai air hujan memupusÂ
             Derasnya celoteh kami.
       Gemuruh guntur bersahutan                        Mengumpulkan kekuatan,Â
     Kilat sambar menyambar bumiÂ
                 Dengan angkuhnya
Menebar ketakutan,meneror mimpi
            Entah siapa yang pertama
      Kami telah saling berpandangan
  Kedua bola mata saling beradu kedip
Memberi isyarat cinta sedang bertunas
Gejolak roman cinta menyelimuti dua hati yang membisu
Dua pasang bola mata berbicara lewat kedipan dan deru nafas yang tak beraturan.
Tiba-tiba, sebuah kecupan dari bibir meronanya mendarat mencengkram sejuta gejolak
Bagai Elang menerkam kuat anak ayam yang tak berdosa.
Terbuai aku terbawa rasa
Bisik ku ...
Ah, Inikah Kecupan? Inikah rasanya!
           Aku muda,
       Baru saja mengalaminya!
Aku tidak perduli ,
Apakah aku cinta
    Pertamamu atau bukan.
Aku menyimpan memori dalam
     hidupmu atau tidak.
Yang aku tahu aku merasakanya.
    Cukup ... aku  tau rasanya
Hmmmm ... aneh
kau juga bukan kekasih pertama ku
            Atau kedua.
    Tapi percayalah,kau membuat ku
      Mengenal  banyak hal untuk
           pertama kalinya .
Kau orang pertama yang membuatku Merasa berharga dan dihargai
Kau membuat aku merasa bahwa
Aku  seorang yang patut diperjuangkan,
Bukan orang yang selalu
                    menunggu,
            menanti,
     bahkan
meminta.
Untuk di cintai ...
DM
Sikumana, 270520