Mohon tunggu...
Dennise Sihombing
Dennise Sihombing Mohon Tunggu... Administrasi - Fulltime Blogger

Panggil saya Dennise.Saya ibu dari Rachelle & Immanuelle.Saya suka berkhayal kadang yang agak nyeleneh,he...he...he...for info contact me: dennisesihombing@gmail.com WA : 087874482128

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

KAI Commuter: Rajanya Transportasi Cepat, Aman, Murah dan Nyaman

4 September 2023   15:57 Diperbarui: 4 September 2023   16:18 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aha ini cerita seru naik kereta ekonomi lebih dari 25 tahun. Namanya kereta ekonomi ya, kelasnya ekonomi. Siapa saja bisa masuk yang penting ke angkut. Oh ya saya kerja di bidang jasa dimana jam 7 pagi sudah harus hadir. Jadi dari rumah berangkat naik jadwal kereta jam 5 pagi. 

Keretanya sih zaman itu tidak padat manusia karena jarang ya pekerja yang berangkat sepagi saya. Namun penuhnya kereta itu oleh mahluk hidup yang lain. Seperti bebek, ayam, pedagang sayuran, buah-buahan. Yang makan tempat karena buah dan sayur di tempatkan di satu keranjang semacam rotan yang besar dan dibawa dengan pikulan. Tidak itu saja binatangpun memakan tempat. Belum lagi kalau ada pedagang yang bawa kursi dari bambu. Iseng saya tanya sama pedagangnya,

"Bang ini ayamnya bayar, pake karcis?"

"Ya bayar neng.Ini hitungannya satu karcis untuk barang bawaan saya. Jadi saya beli 2 karcis. Kalau 2 pikulan 3 karcis"

Keren ya, tertib ini abang. Untuk menghindari teguran dari petugas beliau sudah menyiapkan karcis barang dagangannya. 

Ha...ha...ha....seru saja sih. Di kereta seringkali saya juga belanja sayuran / buah-buahan secara langsung pada pedagang. Pastinya lebih murah dong. Oh ya pedagang ini umumnya dari Bojong gede- Citayam yang menuju Jakarta membawa dagangannya untuk dijual di pasar.

Kecopetan

Namanya penumpang kereta, apalagi setiap hari umumnya ngalami nasib naas juga seperti kecopetan. Apalagi di jam-jam sibuk kereta yang super amat penuh. Perasaan sudah pegang erat tas. Namun ketika jam padat, diripun tidak sempurna harus jinjit "mungkin" disitulah para copet beraksi. 

Saya selama lebih dari 25 tahun naik kereta ekonomi ada 5 kali kecopetan. Ada yang tasnya di silet dari samping, dari depan, dari bawah (nekad ya!) dan di buka resletingnya dari atas. Semuanya itu tanpa terasa tiba-tiba kondisinya barang sudah ada yang hilang di tas. Penumpang (yang sudah terbiasa naik kereta) bukannya tidak menjaga barang bawaannya, tapi copet lebih pintar. Mereka manfaatin kelengahan penumpang, di jam-jam padat dimana penumpang tidak ada jarak satu sama lain disitulah mereka beraksi. Mereka, karena lebih dari satu pecopetnya. 

Foto: Kompas.id / kereta ekonomi
Foto: Kompas.id / kereta ekonomi

Foto diatas adalah situasi kereta ekonomi yang super penuh. Biasanya penumpang bergelantungan seperti ini di jam kerja dan jam pulang kantor. Miris memang pemandangan seperti ini. Namun untuk mereka yang bergelantungan seperti ini yang penting cepat sampai di rumah. Pernah saya tanya penumpang yang naik di atas gerbong mengapa mereka lakukan ini. Gak takut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun