Pak Tommy J.Pisa tentunya sangat bangga, lagunya melintas jaman, lagunya benar-benar lintas generasi. Blio lahir di Palembang, Sumatera Selatan. Dikutip Solopos.com dari forum online Kaskus, Tommy J Pisa adalah lulusan Universitas Jayabaya, Jakarta Timur.
Tommy J Pisa mengawali karier musik pada tahun 1985. Tak tanggung-tanggung di tahun pertamanya dia langsung menelurkan dua album, yaitu, Cinta & Harapan dan Biarkan Aku Menangis.Â
Selama karier musiknya, Tommy menghasilkan 10 album musik dan dua single. Lagu Bandara Cinta dirilis 1993 merupakan single terakhir Tommy.Â
Setelah itu Tommy merilis album kompilasi The Best of Tommy J Pisa yang berisi 10 lagu.Selain album musik pop, Tommy juga pernah merilis tiga album dangdut. Album tersebut berjudul Nasib Pengamen, Dia Sahabat Karibku, dan Air Mata Perpisahan.
Selain bermusik, Tommy juga pernah terjun di dunia akting. Ia menjadi aktor utama film romantis Kamus Cinta Sang Primadona yang rilispada 1988. Dalam film tersebut Tommy berakting dengan Connie Constantia, Agyl Syahriar, Anie Carera, Ida Kusumah, dan Sylvana Herman.
Tommy J Pisa menikah dengan Maryani Yani pada 1983. Maryani meninggal dunia pada 6 November 2015 di usianya yang ke-51 tahun. Melalui akun Facebook Tommy J Pisa, diketahui penyanyi dan penulis lagu itu kini aktif dalam organisasi Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM).
Efek Pandemi dan Karakteristik Generasinya
Keputusan pemerintah yang telah berani memutuskan bahwa kita telah lepas dari pandemi Covid-19, membawa banyak hal imbas pandemi tersebut.Â
Salah satu produk pandemi adalah lahirnya  "generation pandemic'. Doktor Muhammad Faisal, seorang penulis dan juga doktor etnografi mengatakan bahwa generasi pandemi memulai babak baru dalam kehidupannya saat tatanan masyarakat hingga kekuasaan itu sendiri tengah porak-poranda oleh berbagai krisis.Â
Mereka yang duduk di akhir bangku SD, SMP, dan SMA dibuat gelisah oleh perubahan ketentuan ujian kelulusan serta kebijakan penerimaan siswa di sekolah baru. Sedangkan mereka yang baru saja lulus kuliah harus menerima realita pahit lapangan pekerjaan, yaitu perusahaan-perusahaan yang justru tengah merumahkan sebagian tenaga kerja mereka.
Secara individual seorang anak muda juga tengah bergelut dengan berbagai perubahan psikologis di tengah masa isolasi lampau, mulai dari perasaan jenuh, kesepian, sulit tidur, over screentime dengan gadget hingga kesulitan berkonsentrasi. Tak hanya itu, tiba-tiba hampir semua anak muda harus menjalankan hubungan dengan pacarnya secara long distance. Sebagian bahkan khawatir hubungannya akan kandas, atau rencana pernikahannya akan batal.