Terkesan cengeng ya generasi pandemi ini...tapi narasi kecengengan itu juga yang melahirkan mereka kreatif mengolah kecengengan tersebut. Tangis dan air mata serta narasi kata-kata senja jadi jualan untuk bisa masuk televisi dan akhirnya mendongkrak popularitasnya.Â
Generasi Z dekat dengan kakaknya yang generasi Milenial. Pengaruh gaya hidup kakaknya bisa teridentifikasi dari gaya hidup adiknya sang generasi centenial atau generasi Z ini. Sebagai generasi lintas jaman dan serba terkoneksi memang selalu memiliki algoritmanya tersendiri, tren lagu-lagu sedih nampaknya masih akan terus berlanjut, mengingat di tahun emas kakaknya gaul lagu-lagu tadi mewarnai layar kaca.Â
Belum lagi tren fashion....ah makin panjang kalo dibahas karena di toko barang-barang fashion bekas yang biasanya disebut thrift shop fashion-fashion era 90-an dipajang beragam dengan harga "gorengan"nya yang mantap betul. Kita bahas lain waktu ya