Mohon tunggu...
Denisha umairoh
Denisha umairoh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktif

Mahasiswi IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan: Pragmatisme dan Tokoh-tokohnya

24 April 2020   11:01 Diperbarui: 24 April 2020   11:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebelumnya kita telah membahas aliran-aliran filsafat pendidikan,dan selanjutnya mari kita bahas aliran pragmatis dan juga tokoh-tokohnya.

1.  Pragmatisme

berasal dari bahasa Yunani "pragma" yang berarti sebuah perbuatan atau tindakan seseorang,sedangkan "isme" artinya ajaran atau aliran. 

Jadu pragmatisme adalah ajaran yang menekankan bahwa pemikiran mengikuti sebuah tindakan atau perbuatan seseorang seseorang. Kata pragmatisme sering disebut dengan kata lain pragtis.

 Pragmatisme secara keseluruhan yaitu aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu memiliki kegunaan bagi kehidupan yang nyata,maka dari itu kebenaran sifatnya menjadi relatif tidak mutlak

2. Tokoh-tokoh Aliran Pragmatisme

● Charles S Pierce

Ia lahir pada tahun 1839 dan meninggal pada tahun 1914. Aliran pragmatisme menurutnya adalah suatu ajaran yang mengatakan bahwa suatu hari teori itu benar jika sejauh teori itu mampu menghasilkan sesuatu. Menurutnya kebenaran suatu pernyataan diukur dengan suatu pernyataan apabila pernyataan tersebut dipercaya mempunyai kegunaan pragtis dalam kevidupan sehari-hari. 

Pierce membagi kebenaran menjadi 2 yaitu:

1. Kebenaran tranfendental yaitu kebenaran yang menetap pada benda itu sendiri 

2. Kebenaran kompleks yaitu kebenaran dari pernyataan-pernyataan. Kebenaran kompleks juga dibagi menjadi 2 yaitu kebenaran etis(keselarasan pernyataan dengan apa yang diimani pembicara)  dan kebenaran logis(keselarasan pernyataan dengan realitas yang didefinisikan). Jadi menurutnya kebenaran harus didasari dari pengalaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun