OKU Timur, 1 September 2025 -- Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dijalankan mahasiswa di Desa Bawang Tikar menghadirkan kegiatan positif bagi anak-anak di SD Negeri Bawang Tikar. Salah satu mahasiswa KKN, Syaharani Oktavia dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Universitas ..., aktif melaksanakan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur'an (BTA) secara rutin setiap hari Selasa dan Sabtu.
Kegiatan ini dirancang untuk membantu siswa-siswi SD Negeri Bawang Tikar yang masih menghadapi kendala dalam membaca Al-Qur'an. Syaharani memberikan pembelajaran secara bertahap, dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah, latihan makhraj atau tempat keluarnya huruf, hingga pemahaman tajwid. Metode yang digunakan tidak hanya berupa ceramah atau penjelasan, tetapi juga melibatkan praktik langsung agar siswa dapat menguasai bacaan Al-Qur'an dengan benar.
Pada materi tajwid, Syaharani menghadirkan pendekatan berbeda dengan memanfaatkan media pembelajaran interaktif berupa video. Media ini membuat suasana belajar lebih menyenangkan karena siswa dapat melihat contoh bacaan tajwid yang benar, menirukannya bersama-sama, dan kemudian diperiksa langsung oleh pengajar. Respon siswa pun terlihat antusias; mereka lebih bersemangat mengikuti pelajaran karena tidak hanya mendengarkan penjelasan, melainkan juga terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Selain memberikan materi, Syaharani juga berusaha menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam membaca Al-Qur'an. Dengan pendekatan sabar dan penuh motivasi, ia membimbing anak-anak yang sebelumnya kesulitan mengenal huruf hijaiyah hingga perlahan mulai lancar membacanya. Tidak hanya itu, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah, terutama guru dan kepala sekolah, yang menilai bahwa program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan dasar keagamaan siswa.
Sejauh pelaksanaan berjalan, kegiatan BTA ini menunjukkan perkembangan positif. Sebagian besar siswa sudah mulai lebih cepat mengenal huruf hijaiyah, bacaan mereka terdengar lebih jelas, dan kesalahan dalam makhraj mulai berkurang. Penggunaan media interaktif pada materi tajwid juga terbukti efektif, karena siswa lebih mudah memahami aturan bacaan dengan cara melihat langsung contoh yang ditayangkan.
Meski demikian, masih ditemukan beberapa tantangan, seperti adanya sebagian siswa yang perlu pendampingan lebih intensif karena kemampuan awal mereka masih sangat terbatas. Selain itu, keterbatasan waktu pertemuan dua kali seminggu membuat proses pembelajaran harus benar-benar dimaksimalkan agar hasilnya lebih merata. Syaharani menilai bahwa keberlanjutan program ini sangat penting, sehingga setelah KKN berakhir diharapkan pihak sekolah dapat melanjutkan pembinaan BTA dengan dukungan guru agama.
Melalui program KKN ini, Syaharani berharap kegiatan BTA di SD Negeri Bawang Tikar dapat memberikan bekal penting bagi siswa dalam memperbaiki bacaan Al-Qur'an sekaligus menumbuhkan kecintaan mereka terhadap kitab suci sejak dini. "Anak-anak perlu dibimbing sejak awal agar terbiasa membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Harapannya, mereka tidak hanya sekadar bisa membaca, tetapi juga memahami tajwid serta menjaga kemurnian bacaan," ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung rutin setiap pekan ini menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa KKN dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama di masyarakat. Dengan adanya pembelajaran yang terstruktur dan memanfaatkan media modern, kemampuan membaca Al-Qur'an siswa di SD Negeri Bawang Tikar diharapkan semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI