Mohon tunggu...
Deni Lorenza
Deni Lorenza Mohon Tunggu... penulis

Seorang penulis berdedikasi yang mengeksplorasi pengembangan diri dan perubahan hidup melalui tulisan yang inspiratif dan berbasis penelitian ilmiah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kesadaran Penuh: Cara Menyadari Kebiasaan Buruk dan Mengubahnya Dengan Penuh Penasaran

5 Februari 2025   12:37 Diperbarui: 5 Februari 2025   12:37 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesadaran penuh atau mindfulness bukanlah hal yang sulit untuk dipahami, tetapi bisa sangat efektif dalam membantu seseorang mengubah kebiasaan buruk. Ini tentang mengamati pengalaman dengan rasa penasaran yang mendalam, tanpa terburu-buru untuk menghindari atau menghilangkan dorongan yang datang. Dengan latihan yang terus menerus, seseorang bisa memanfaatkan kapasitas alami mereka untuk sadar dan penasaran dalam menghadapi berbagai dorongan atau kebiasaan buruk yang muncul dalam hidup mereka.

Jika seseorang merasa terdorong untuk mengecek ponsel saat bosan atau terjebak dalam kebiasaan yang tidak sehat, mereka bisa mencoba untuk berhenti sejenak, menyadari dorongan tersebut, dan menjadi penasaran dengan apa yang sedang terjadi di tubuh dan pikiran mereka. Meskipun ini mungkin terdengar sederhana, dengan berlatih, seseorang bisa keluar dari pola kebiasaan yang merugikan dan mulai membentuk kebiasaan yang lebih sehat.

Pada akhirnya, perubahan yang dicari seseorang bukanlah tentang memaksa diri untuk menghindari kebiasaan buruk, tetapi tentang melihat kebiasaan tersebut dengan lebih jelas dan penuh kesadaran. Dengan cara ini, seseorang bisa melepaskan kebiasaan buruk dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih baik, yang akan membawa mereka menuju kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun