Tapi demi taat orang tua. Saya pun batal mendaftar ke klub sepak bola putri. Sebagai gantinya saya rajin menonton sepak bola di stadion. Sendiri atau beramai-ramai kalau tim kesayangan bertanding pasti saya berangkat.
Atribut saya cukup ikat kepala. Zaman liga Indonesia masih berupa perserikatan, saya pendukung PERSEBAYA. Sampai sekarang sih.
Ya karena saya kecilnya di Surabaya. Bapak juga asal Jawa Timur. Tentu yang didukungnya klub asal daerah sendiri. Jadi kalau PERSEBAYA bertanding ke Senayan sudah pasti saya nonton langsung.
Kalau begini bapak saya tidak melarang. Makanya saya bisa memiliki atribut sebagai suporter. Nah, cerita tentang ikat kepala bertuliskan PERSEBAYA dan Aku Cinta Indonesia. Ini tuh sudah lama sekali.Â
Ini ikat kepala yang pertama kali saya beli di Senayan sekitar tahun 95-an. Sampai sekarang masih tersimpan rapi untuk kenang-kenangan. Bahwa saya pernah keluar masuk stadion Senayan untuk mendukung tim kesayangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI