Ketika hendak melakukan kesalahan ia seperti diingatkan. Boy kembali ke dunia kampus seperti biasa, berkenalan dengan mahasiswi baru bernama Vera yang cantik dan agresif. Mereka kemudian dekat dan happy-happy.Â
Dalam posisi seperti ini tanpa diduga Boy bertemu lagi dengan Nuke yang sedang pulang ke Indonesia. Rasa diantara keduanya ternyata tetap sama. Sama-sama masih saling cinta.Â
Di sinilah konflik baru bermunculan. Boy yang mengejar cinta lama dan Boy yang dikejar-kejar para pemujanya. Emon (Didi Petet) yang merupakan sahabat dekat Boy kerap dijadikan tumbal sekaligus pencair suasana. Apalagi sosok Emon yang dalam tanda kutip melambai. Membuat film Catatan Si Boy terasa lebih hidup dan ceria.Â
Sosok Boy benar-benar idola kala itu. Baik di dalam film maupun di luar film. Karena memang nyaris sempurna. Sosok yang diimpikan oleh kaum hawa. Ganteng, pintar, kaya, dan rajin ibadah.
Sisi religi inilah yang membuat sosok Boy terasa berbeda. Di tengah hingar-bingar kehidupan muda-mudi kota yang identik dengan kebebasan. Si Boy tetap terjaga ibadahnya. Keren memang. Meski langka sosok demikian dalam kenyataannya.