Saat mengendarai sepeda motor jarak jauh, baik untuk mudik atau perjalanan di dalam kota saja, tentu ada momen mengantuk atau letih yang mendera.
Nah, dalam kondisi seperti itu seorang pengendara motor harus segera mencari tempat istirahat. Bisa di warung kopi, di SPBU atau di tepi jalan saja. Sekadar untuk minum atau bahkan meluruskan punggung.
Begitu pula yang saya lakukan ketika mengendarai sepeda motor. Jika perginya sendiri saja, saya memilih istirahat di SPBU. Rebahan di musalah atau membeli minuman hangat. Tapi jika perginya membawa kawan, maka saya mengikuti keinginan si kawan.
Biasanya mereka memilih SPBU juga. Atau di mini market yang ada meja dan kursi di terasnya. Kebanyakan sih lebih memilih beristirahat di SPBU.
Nah, ketika mudik SPBU menjadi tempat favorit para pengendara sepeda motor untuk beristirahat. Tak terkecuali saya. Duduk atau rebahan di emperan bersama-sama. Saling memberi tempat walau sedikit.
Ada yang seorang diri, ada juga seorang ibu dan anak balitanya. Mereka terlihat nyaman tiduran di emperan. Padahal saat mudik banyak posko kesehatan dan posko keamanan yang menyediakan tempat untuk beristirahat juga.
Tapi rata-rata lebih memilih beristirahat di SPBU. Atau warung kopi yang menyediakan bale (tempat duduk lebar dari papan atau kayu). Pertimbangan lebih memilih SPBU sebagai tempat untuk istirahat karena di SPBU ramai 24 jam. Selain itu bisa sekalian isi bensin.
Maka tak heran jika saat arus mudik dan arus balik, SPBU lebih ramai dari biasanya. Saya bahkan pernah merasa berhutang budi sekali dengan salah satu SPBU di daerah Bekasi. Karena mereka menyediakan tempat di dalam untuk istirahat kami.
Ceritanya saya dalam perjalanan dari Bandung naik motor membawa adik dan keponakan lewat Purwakarta. Di sana kami kehujanan. Hanya gerimis yang tetap dilabas. Saya pikir tidak masalah. Ternyata saya salah. Adik saya selepas Karawang memasuki daerah Bekasi merasa kedinginan.
Akhirnya saya putuskan untuk istirahat di SPBU. Berhubung bukan suasana mudik, maka tidak terlalu ramai yang beristirahat di sana. Adik saya rebahan sambil berselimut jaket. Waktu itu sudah dini hari. Sekitar pukul 03.00 WIB.
Nah, salah satu petugas SPBU melihat adik saya yang tidur meringkuk. Lalu mendekati kami. Setelah saya ceritakan. Kami disuruh masuk ke ruangan. Di sana digelar karpet tebal dan disiapkan air panas serta beberapa bungkus roti di piring. Wah, benar-benar baik sekali.
