Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Puasa Tanpa Nasi Tetap Bugar? Ini Rahasianya

23 April 2021   15:41 Diperbarui: 23 April 2021   15:47 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang Indonesia kalau belum makan nasi namanya belum makan. Jadi biar pun sudah makan lontong isi, bihun dengan bakwan yang dicampur sambal kacang. Masih saja bilangnya belum makan. Karena belum makan nasi dan lauknya. 

Padahal tujuan makan nasi adalah untuk menghasilkan karbohidrat yang nantinya menjadi sumber tenaga kita. Agar tidak lemas saat digunakan beraktivitas.

Nah, karbohidrat yang merupakan sumber tenaga tidak hanya berasal dari nasi saja. Banyak sekali sumber makanan yang mengandung karbon. Antara lain jagung, ubi, oats, beras merah, pisang, apel, mangga, bit, dan singkong.

Setelah mengetahui bahwa sumber energi tak hanya dari nasi, tentu kita tak akan bingung jika tak bertemu nasi. 

"Ah, masih lemes kalau belum makan nasi?"

Itu hanya sugesti saja kok. Karena saya sudah membuktikannya. Hampir 2 tahun belakangan saya tak mewajibkan nasi sebagai menu makan utama. Lebih memperbanyak sayur dan buah. 

Kini makan nasi justru karena terpaksa. Terpaksa sebab tak ada pilihan lain. Apakah saya sedang diet? Atau terkena suatu penyakit? Oh, tidak. Melainkan sudah mulai menjaga pola makan. Mulai melek kesehatan.

Dalam kondisi biasa, artinya bukan bulan puasa. Saya makan nasi hanya siang hari. Itu pun mulai jarang. Apalagi kalau ada mie. Maka nasinya pass dulu. Sama-sama mengandung karbo toh.

Untuk sarapan pagi lebih banyak makan buah. Malam hari lebih ke sayuran dan lauk pauk saja. Untuk Karbonya kadang bisa dengan makan roti, mie atau umbi-umbian. 

"Apa kenyang cuma begitu saja makannya?"

Sejauh ini saya baik-baik saja. Tidak pernah bermasalah seperti kelaparan atau lemas kala beraktivitas. 

"Lalu bagaimana dengan bulan Ramadan ini? Puasa setiap hari. Apa pola makannya tetap sama?

Oiya, tetap. Malah praktis jadi jarang bertemu nasi. Karena menu sahur saya adalah buah, oats dan susu. Siang hari karena puasa maka tak ada makan siang. Sore hari saat berbuka lebih ke sayuran dan lauknya. Karena karbonya sudah saya dapatkan dari takjil yang dibuat. Seperti kue-kue atau kolak pisang dan ubi. 

Untuk masakan keluarga sih tetap seperti biasa. Hanya untuk saya pribadi seperti itu menunya. 

"Memangnya kuat hanya sahur buah, oats dan susu?

Biasa saja. Kuatlah. Buktinya saya belum pernah mokel. Dilansir dari alodokter.com, Sarapan oats setiap hari memilki banyak manfaat. Mulai dari memberikan energi untuk beraktivitas sepanjang hari, hingga mencegah peningkatan kadar kolesterol.

Dalam oats terkandung banyak nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Seperti karbohidrat, lemak sehat, protein, serat, vitamin B1, B2, B3, B6, B9, magnesium, fosfor, kalium, kalsium dan zat besi. Lengkap bukan?

Manfaat oats juga banyak. Membuat kenyang lebih lama, menyehatkan saluran pencernaan, menurunkan kadar kolesterol, dan menjaga kadar gula darah.

Itulah rahasia puasa tetap bugar walau tanpa nasi. Sehatnya dapat. Berat badannya terjaga. Dengan catatan, di atas jam 10 malam tetap jangan nyamil atau makan apa pun. Cukup minum jika merasa lapar. (EP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun