Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hikmah di Balik Musibah Banjir

12 Januari 2021   13:51 Diperbarui: 12 Januari 2021   13:53 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1 . Sadar pentingnya mempersiapkan tas siaga bencana.

Namanya musibah atau bencana tidak pernah bisa diduga kapan datangnya. Meski bukan tinggal di daerah rawan bencana, namun tetap perlu mempersiapkan tas siaga bencana. Isinya tentu saja barang-barang berharga. Jadi ketika terjadi sesuatu tinggal ditenteng saja. Seperti yang saya alami tersebut.

2 . Lebih mawas diri

Dari peristiwa kebanjiran yang tak disangka-sangka tersebut. Saya jadi lebih mawas diri. Artinya selalu siaga. Mempersiapkan segala hal terkait  siaga bencana n Walau tidak tinggal di daerah rawan bencana ternyata bisa juga terkena bencana. 

3 . Lebih berserah diri

Meninggalkan rumah hanya membawa tas ransel saat banjir. Menyadarkan diri bahwa apa yang kita miliki, barang-barang yang selama ini kita sayang-sayang. Tak berarti apa-apa ketika Tuhan turunkan bencana. Hanya berserah diri yang bisa dilakukan.

4 . Lebih ikhlas

Sungguh. Ikhlas itu berat. Namun setelah mengalami musibah banjir. Melihat kenyataan yang diakibatkan oleh Banjir. Saya lebih ikhlas dalam menghadapi sebuah permasalahan. Salah satunya melepas benda-benda kesayangan yang memang sudah tak layak dipertahankan akibat banjir.

5 . Lebih selektif dalam membelanjakan barang

Artinya tidak lagi membeli barang hanya karena tertarik tampilannya yang lucu atau bagus. Tapi lebih kepada kegunaannya. Sebab saat terjadi musibah, benda-benda tersebut sudah tak penting lagi. Benda yang berdaya gunalah yang lebih diutamakan untuk diselamatkan.

5 . Hidup minimalis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun