Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bunda, Di Tangan Mungil Ini Dunia Akhiratmu Dipertaruhkan

5 Juli 2019   12:36 Diperbarui: 5 Juli 2019   12:57 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bunda, sebagai seorang muslimah tentu bunda pernah mendengar nasihat agama tentang kehidupan akhirat. Bahwa ketika seorang manusia meninggal dunia maka putus semua amalannya di dunia. Kecuali tiga perkara berikut ini:

- sodaqoh jariyah

- ilmu yang bermanfaat

- doa anak soleh/solehah

Bunda, doa anak soleh/solehah menjadi salah satu andalan jika ayah dan bunda tiada nanti. Bersyukurlah jika bunda telah dikaruniai buah hati. Sebab tidak semua pasangan dikodar seperti itu. 

Oleh karenanya bunda harus menyiapkan pendidikan akhlaknya sejak dalam kandungan. Dari akhlak yang terbentuk dengan baik ini ia tahu bagaimana memperlakukan ayah dan bunda saat ada maupun saat tiada.

Bunda, anak itu terlahir putih bersih. Ibarat kertas, ia masih polos dan kosong. Ditangan ayah bundalah kertas putih itu akan seperti apa nantinya. Berwarna merahkah? Kuning, biru atau hitam. Akan bermanfaat atau tidak.

Karena itu bunda, senantiasa genggam dan bimbinglah tangan mungil ini agar tak salah arah. Tunjukkan kepadanya jalan yang benar. Jalan yang diridhoi oleh Allah. Sehingga kebaikan dunia dan akhirat bisa ia raih. 

Bunda, tangan mungil ini begitu menggemaskan. Sampai kapan pun ia akan tetap seperti ini di mata bunda. Menggemaskan dan membuat rindu. Namun begitu, janganlah bunda terlena sehingga memanjakan dirinya secara berlebihan. 

Bunda, menuruti semua kehendaknya bisa membuat ia manja. Ini bentuk kasih sayang yang berlebihan. Yang terkadang tidak bunda sadari atas nama tak tega. Tidak semua keinginan buah hati harus bunda turuti. Ada hal-hal di mana bunda harus tegas.

Bunda, tegas bukan berarti tidak sayang. Justru itu bentuk kasih sayang agar si buah hati tahu, mana yang baik dan mana yang tidak baik. Mana yang penting dan mana yang tidak. Kelak, bunda akan berdebat dengannya. Melihatnya merengek bahkan menangis. Di sinilah ketegasan bunda diperlukan. 

Hal yang cukup berat bagi seorang bunda selain jauh dari buah hati, juga melihatnya menangis. Setiap bunda pasti tak tega melihat buah hatinya menangis. Hati bunda bisa luluh karenanya. Di sini perang dingin antara ayah dan bunda bisa terjadi. Lagi-lagi sikap netral bunda sangat diperlukan. Jika ayah dan bunda benar-benar ingin mendidik buah hati tanpa pilih kasih. Agar si buah hati pun tidak besar kepala karena ada yang membela.

Bunda, jika akhlak dan pondasi agama si buah hati terbentuk dengan kuat. Kelak ayah dan bunda bisa dengan tenang meninggalkan dunia. Bunda bisa memberi pertanggungjawaban kepada sang pemilik hidup tanpa rasa takut. Sebab "titipan" yang Dia berikan bisa ayah dan bunda jaga dengan baik. Karena sesungguhnya buah hati itu merupakan titipan dari Sang Kuasa.

Maka kapan saja "titipan" itu ingin diambil, bunda harus siap. Yang terpenting ayah dan bunda sudah menjaga dan merawat "titipan" itu dengan baik. Kelak, ayah dan bunda yang akan memetik hasilnya. Sesuai dengan dalilnya bahwa doa anak yang soleh/solehah yang akan sampai dan terus mengalir sampai di akhirat nanti. Semoga. (EP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun