Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indahnya Kebersamaan dalam Perayaan 44 Tahun YAROT Eben Haezer

3 Juni 2019   16:05 Diperbarui: 20 September 2020   11:40 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yayasan Rumah Orang Tua Tuna Netra (YAROT) Eben Haezer, Lembang, Bandung berusia 44 tahun pada 31 Mei 2019 yang lalu. Saya mendapat kesempatan untuk menghadiri acara ulang tahun tersebut yang dibuat secara sederhana dan khusus  untuk orang-orang terdekat saja. Ini menjadi kehormatan luar biasa bagi saya. Mengingat tidak mudah dan tidak bisa asal saja untuk berkunjung ke sini.

Yayasan ini didirikan oleh Stephanus Satyadi 31 Mei 1975 silam. Ia adalah seorang Direktur Motor Maatschappij yang lahir di Palembang, 2 Agustus 1928. Menjadi tunanetra pada usia 39/40 tahun.

Meski demikian ia ingin menjadi berkat bagi sesama manusia terutama bagi mereka yang cacat netra. Dengan misi membantu, menampung, menyantuni dan merawat lansia tunanetra agar dapat menikmati hidup yang layak.

Stephanus Satyadi | dokpri
Stephanus Satyadi | dokpri

Dalam rangka memperingati 44 tahun YAROT Eben Haezer para pengurus membuat acara ulang tahun secara sederhana. Acara ini dihadiri oleh para pengurus dan para Oma opa tunanetra penghuni rumah tersebut. Ibu Yuheni membuka acara dengan mengajak semua yang terkait untuk menyanyikan lagu puji-pujian.  Oma opa tunanetra menyanyikan lagu-lagu pujian dengan penuh semangat.

Ibu Yuheni membuka acara sekaligus sebagai MC | dokpri
Ibu Yuheni membuka acara sekaligus sebagai MC | dokpri

Usai menyanyikan beberapa lagu pujian dan beberapa ceremony lainnya. Acara dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun yang didahului dengan pembacaan doa. Para pengurus berdiri di depan mengelilingi kue ulang tahun.

Para pengurus Yarot Eben Haezer | dokpri
Para pengurus Yarot Eben Haezer | dokpri

Potongan kue pertama diberikan kepada Stella Satyadi yang kami panggil dengan sebutan Oma. Beliau selaku pembina yayasan yang juga istri dari Stephanus Satyadi. Oma Stella yang usianya hampir 80 tahun ini sangat ceria, lincah dan penuh semangat. Ketika pemberian potongan kue pertama kami semua dibuat tertawa. Padahal suasana saat itu sedang khidmat.

"Kok kuenya kecil? Ini kurang untuk saya sih," ujar Oma sambil tertawa. 

Membuat suasana yang awalnya serius menjadi cair dan santai.

Pemberian potongan kue pertama untuk Oma Stella Satyadi | dokpri
Pemberian potongan kue pertama untuk Oma Stella Satyadi | dokpri

Selanjutnya Oma Stella meminta para pengurus dan Oma opa tunanetra menyanyikan lagu Mars Yarot. Lagu yang ternyata ciptaan Oma Stella sendiri. 

Para pengurus dan Oma opa tunanetra menyanyikan bersama | dokpri
Para pengurus dan Oma opa tunanetra menyanyikan bersama | dokpri

Selain pemotongan kue ulang tahun pengurus juga menyiapkan tumpengan untuk dimakan bersama-sama. Sebelum pemotongan tumpeng dan makan bersama, dilakukan pemberian bingkisan untuk para pengurus dan Oma opa tunanetra. 

Bingkisan diberikan langsung oleh ketua Umum Yayasan Rumah Orang Tua Tuna Netra Eben Haezer Bapak Boy Haryanto SH kepada para pengurus.

Pemberian bingkisan kepada pengurus yayasan | dokpri
Pemberian bingkisan kepada pengurus yayasan | dokpri

Setelah semua mendapatkan bingkisan. Kejutan terjadi karena nama saya disebut oleh MC untuk tampil ke depan. Sebuah buku diberikan kepada saya sebagai kenang-kenangan dan diberikan langsung oleh Ketua Umum Bapak Boy Haryanto SH. 

Pemberian kenang-kenangan oleh Ketua Umum | dokpri
Pemberian kenang-kenangan oleh Ketua Umum | dokpri
Acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng, makan bersama dan ramah tamah. Saya yang saat itu sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan tidak ikut makan bersama. Tetapi tetap menikmati suasana sambil beramah tamah dengan semua. 

Tumpeng untuk makan bersama | dokpri
Tumpeng untuk makan bersama | dokpri

Bersama Oma Stella kami berbincang tentang banyak hal. Sebelum acara dimulai beliau mengajak saya mengelilingi Rumah Orang Tua Tuna Netra ini dari depan sampai belakang.

Cerita lengkap lengkap tentang Rumah Orang Tua Tuna Netra Eben Haezer akan saya tulis dalam ulasan berikutnya. 

Saya bersama Oma Stella Satyadi | dokpri
Saya bersama Oma Stella Satyadi | dokpri

Satu hal yang menjadi catatan saya dalam perbincangan dengan Oma Stella. Bahwa untuk berbagi tak harus menunggu kaya. Lakukan saja dengan apa yang kita mampu. Kelak Tuhan akan memberi dan melancarkan rezeki kita.

Dalam agama yang saya yakini pun demikian anjurannya. Jadi agama apa pun pada dasarnya mengajarkan kebaikan. Tinggal bagaimana manusia itu merealisasikannya. 

Keberagaman itu indah. Makna Bhinneka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi satu terasa sejuk jika tiap-tiap orang mau memahaminya lebih dalam. (EP)

Note: Untuk informasi lebih jauh tentang Eben Haezer bisa menghubungi kantor sekretariat nya: Jl. Galunggung 45, Bandung 40263

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun