Kebahagiaan terbesar orangtua adalah melihat anak-anaknya bahagia. (Pepatah)
Saya baru memahami kenapa orangtua, terutama bapak begitu memanjakan saya dengan es krim saat saya kecil. Semata demi kebahagiaan saya, anaknya. Karena tahu saya penggemar es krim.
Saya masih ingat betul setiap sore setibanya bapak dari bekerja, selalu membawa tentengan tas plastik kresek berisi es krim Campina. Waktu itu saya masih Sekolah Dasar. Jadi terlalu kecil untuk memahami bahwa orangtua rela melakukan apa saja demi anaknya.
Itulah pertama kalinya saya mengenal es krim dan menjadi penggemar es krim sampai sekarang. Ibu sempat protes karena bapak tidak pernah absen membawa es krim untuk saya. Takut batuk alasan ibu. Tapi dengan santai bapak menjawab. "Es krim iki ora gawe watuk. Percoyo ambe awaku. Wong aku tahu persis gawene."
Saya tidak pandai berbahasa Jawa. Tapi saya mengerti jika ada yang berbicara dengan bahasan Jawa. Jadi saya paham betul apa yang dikatakan bapak saat itu. Lebih-lebih sekarang ini, dengan banyak membaca maka saya tahu persis kenapa bapak bisa berkata seperti itu dulu. Karena bapak memang pernah lama di Surabaya. Dan kami sebelum hijrah ke Jakarta memang tinggal di Surabaya juga. Tentu bapak tahu persis perjalanan es krim Campina.
Es krim Campina merupakan es krim asli Indonesia. Dibuat oleh Bapak Darmo Hadipranolo dan istri yang tinggal di Jalan Gembong Sawah, Surabaya dengan nama es krim Campina. Jadi es krim Campina itu asalnya dari Surabaya.Â
Es Krim Campina Dari Masa ke Masa
Pada tahun 1973 produksi es krim Bapak Pranolo semakin berkembang pesat. Permintaan es krim Campina sudah sampai keluar kota Surabaya. Begitu banyaknya peminat es krim ini hingga dikenal luas oleh masyarakat dari luar Surabaya, membuat gubernur Jawa Timur saat itu Bapak H.M.Noer meninjau home industri ini secara langsung.Â
Tahun 1976 seluruh rumah di Jalan Gembong Sawah, Surabaya dijadikan pabrik kecil. Karena garasi rumah sudah tak memadai untuk tempat produksi es krim Campina yang semakin meningkat tersebut. Bahkan pada tahun 1982 lokasinya dipindahkan ke Jalan Rungkut Industri II No.17, Surabaya karena rumah pun sudah tidak cukup untuk memproduksi es krim lagi.
Pada tahun 1990 produksi es krim Campina mengalami penurunan. Akibat menjamurnya perusahaan kompetitor dari luar negeri. Bapak Pranolo pun mengubah perusahaannya dari CV menjadi PT Pranolo. Namun belum cukup juga untuk mendongkrak kembali kemajuan es krim Campina.