Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lima Belas Tahun Berkarir di Musik Tak Membuat D'Masiv Berubah, Tetap Rendah Hati

29 Mei 2018   08:26 Diperbarui: 14 Juni 2018   04:49 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

D'MASIV. Salah satu grup band papan atas Indonesia ini tak terasa sudah 15 tahun berkarir di dunia musik. Sejak grup ini pertama kali dibentuk pada tanggal 3 Maret 2003. Sudah banyak hal yang dilalui dan dialami D'Masiv. Jatuh bangun membesarkan grup. Sebelum akhirnya meraih puncak kesuksesan seperti sekarang.

Grup band asal Kota Tangerang ini sejak awal dibentuk sampai dengan sekarang, tetap dengan personil yang sama. Yakni Rian sebagai vokalis, Kiki dan Rama sebagai pemetik gitar, Ray si pembetot bas dan Way si penabuh drum.

Jika grup band lain baru merilis 1-2 album hits kerap berganti personil termasuk vokalisnya. Yang berujung pada bubarnya grup. Maka tidak demikian dengan D'Masiv. Mereka justru semakin solid.

Mengawali karir bermusik dari mengamen di bus kota dan mengikuti berbagai ajang festival musik, akhirnya perjuangan D'Masiv membuahkan hasil. Tahun 2007 mereka memenangkan Kompetisi Musik A Mild Live Wanted dan mendapat kontrak kerjasama dengan Musica Studio.

Tahun 2008 D'Masiv pun merilis album perdana mereka bertajuk "Perubahan" dengan lagu andalannya "Cinta Ini Membunuhku." Berikut sepenggal lirik lagu "Cinta Ini Membunuhku"

Kau hancurkan hatiku dengan sikapmu

Tak sadarkah kau telah menyakitiku

Lelah hati ini meyakinkanmu

Cinta ini membunuhku

Lirik lagu yang sederhana dengan iringi musik yang enak didengar, membuat lagu tersebut langsung mendapat tempat di hati pencinta musik Indonesia. Kemunculan lagu "Cinta Ini Membunuhku" dengan gaya sang vokalis yang khas, yaitu meletakkan tangan kanan di samping kepala dan tangan kiri menunjuk ke depan, sontak mencuri perhatian masyarakat.

Lirik lagu yang begitu mengena di hati, membuat nama D'Masiv jadi pembicaraan diberbagai kalangan musik. "Siapa sih yang menyanyikan lagu ini?" Seperti itu pertanyaan yang terlontar manakala lagu "Cinta Ini Membunuhku" diperdengarkan.  Dari yang penasaran, mencari tahu dan akhirnya jatuh suka. Apalagi lagu dalam album "Perubahan" hampir keseluruhannya bagus dan menjadi hits. Seperti lagu "Diam Tanpa Kata" dan "Diantara Kalian."

Tahun 2008 hampir semua stasiun televisi yang menayangkan acara musik, selalu menghadirkan D'Masiv dalam acaranya. Dan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pemirsa.

Kehadiran D'Masiv sebagai grup band baru di kancah musik Indonesia, tentu saja diiringi kehadiran fans D'Masiv yang disebut Massiver. Kehadiran Massiver memberi warna tersendiri bagi dunia fans. Apalagi ada yang unik dan menarik dari fans D'Masiv ini.

Adalah Daffa Adilah Parahita, Massiver cilik yang pada saat ngefans D'Masiv masih berusia 5 tahun. Sejak kemunculan D'Masiv ia tak pernah absen mengikuti kemana pun grup ini tampil. Mulai dari acara on air dan off air. Di dalam kota sampai ke luar kota. Dengan gaya yang sama persis mengikuti sang vokalis. Hal ini menunjukkan bahwa musik mampu menghipnotis pendengarnya.

Menariknya, D'Masiv selalu menyambut dan melayani fans dengan ramah. Tak terkecuali fans ciliknya. Semua fans diperlakukan dengan sama baik. Bagi Rian, "Kehadiran fans itu menjadi penyemangat saat ia menyanyi. Ia yang tadinya down jadi bersemangat ketika melihat antusias fansnya."

Kepada fans ciliknya, Rian bahkan memberi nasihat dan pesan-pesan khusus. Sebab si fans ciliknya tersebut kerap bolos sekolah demi ingin melihat penampilan  D'Masiv. Dan rupanya nasihat itu dipatuhi oleh si fans. Memasuki usia SMP dan SMA Massiver cilik tersebut benar-benar vakum. Hal ini dibenarkan oleh Rian yang ternyata memang sangat perhatian terhadap fansnya.

Maka ketika pada satu kesempatan mereka dipertemukan kembali, Rian cukup terkejut juga. Sebab Massiver yang dulunya kecil kini sudah sama tinggi dengannya. Daffa yang tinggal di Tangerang mengejar D'Masiv sampai ke Cibubur. Pertemuan ini menjadi semacam kilas balik bagi keduanya. Sebagai penghargaan atas kesetiaan Daffa selama 10 tahun menjadi Massiver. Rian menghadiahi Daffa sebuah gitar yang merupakan gitar bersejarah bagi perjalanan D'Masiv. Melalui gitar itu beberapa lagu hits D'Masiv tercipta.

Sungguh beruntung Massiver ini. Salut untuk D'Masiv yang tidak berubah sikap terhadap para fansnya, meski sudah menjadi grup band papan atas Indonesia. Dan memang begitu seharusnya kita. Tetap rendah hati menjadi siapa pun kita. (EP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun