Selain itu, ia juga memaparkan tentang hadirnya kuttab di emperan Masjid Nabawi, tempat para sahabat belajar membaca dan menulis. Dari sanalah lahir generasi ilmuwan Islam yang kelak membangun kejayaan ilmu pengetahuan di berbagai bidang seperti kedokteran, astronomi, filsafat, hingga teknologi maritim.
"Masjid bukan hanya tempat sujud, tapi juga universitas pertama umat Islam. Di sana lahir ilmuwan-ilmuwan besar karena Nabi menanamkan budaya ilmu sejak dini," tutur Deni Darmawan dengan penuh penekanan.
Kajian semakin hidup ketika ia menegaskan bahwa literasi dalam Islam tidak terbatas pada membaca teks, tetapi juga membaca realitas. Membaca ayat-ayat kauniyah (alam semesta) menjadi cara umat Islam untuk memahami kekuasaan Allah dan mengembangkan teknologi peradaban.
"Membaca langit, membaca bumi, membaca situasi sosial, semua itu bagian dari tradisi ilmiah Islam," ungkapnya.
Ia juga menyoroti bahwa umat Islam hari ini sering mengabaikan tradisi membaca dan menulis, padahal keduanya adalah identitas kuat umat terdahulu. "Kita bangga dengan sejarah peradaban Islam, tapi lupa bahwa kejayaan itu lahir dari budaya membaca dan menulis. Kalau umat ingin bangkit, maka kita harus kembali pada tradisi ilmu," katanya.
Menutup kajian, Deni Darmawan mengajak para jamaah untuk menghidupkan kembali tradisi literasi di masjid, rumah, dan institusi pendidikan. "Kalau sahabat dulu belajar menulis di emperan Masjid Nabawi, maka umat hari ini tidak boleh kalah hanya karena sibuk dengan gawai. Masjid harus kembali menjadi pusat ilmu, bukan hanya tempat singgah ibadah," tutupnya.
Kajian ini menegaskan bahwa revolusi peradaban Islam dimulai dari gerakan membaca dan menulis yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW. Daar Al-Arqam, tawanan Perang Badar yang dijadikan guru literasi, kuttab di Masjid Nabawi, dan ayat-ayat Alquran tentang ilmu adalah bukti bahwa Islam adalah agama yang membangun peradaban melalui pendidikan dan literasi.
Dengan gaya penyampaian yang lugas dan penuh semangat, Deni Darmawan, M.Pd.I tidak hanya mengingatkan, tetapi juga menggerakkan para jamaah untuk menjadikan ilmu sebagai jalan kebangkitan umat.
Penulis : Deni Darmawan (Da'I MUI, Trainer Pojok Literasi dan Founder Kombis)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI