Mohon tunggu...
Deni Darmawan
Deni Darmawan Mohon Tunggu... Dosen - Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan - silahkan berkunjung ke www.denidarmawan.id

- Penulis Buku Menulis itu Gampang, Kreativitas Menulis Kaum Rebahan, Legenda Sang Dakwah - Penulis buku dan artikel populer di Media Massa - Nominator dan Penerima Hibah Penelitian Kemenag RI Moderasi Beragama tahun 2021. - Dosen dan Tutor Online Agama Islam Univ. Pamulang dan Univ. Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"World Class University", Tak Perlu Datangkan Rektor Asing

22 Oktober 2019   05:09 Diperbarui: 22 Oktober 2019   05:58 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

TAHUN 2020 atau dalam 5 tahun ke depan Menristekdikti akan mendatangkan rektor asing. Apakah langkah ini tepat atau langkah yang salah. Upaya mendatangkan rektor asing adalah untuk menaikkan rangking perguruan tinggi di Indonesia tembus 100 atau 10 besar dunia, hingga menuju world class university.

Alasan Kemenristekdikti inilah yang membuat rektor asing akan didatangkan. Wacana dari Pak menteri, Mohamad Nasir, karena melihat rektor yang belum mampu mengantarkan PTN-PTS ke rangking dunia, beliau bahkan men-challenge para rektor agar bisa membawa PTN-PTS ke pentas dunia, sebagaimana Taiwan, Cina, Arab Saudi, Singapura, sukses ke peringat dunia.

Respon warga netizen, pakar pendidikan, hingga para rektor pun bereaksi, bahkan ada yang mem-bully habis-habisan akan kedatangan rektor asing tersebut.

Banyak pengamat pendidikan mengatakan, jika ukuran mendatangkan rektor asing hanya untuk meningkatkan rangking perguruan tinggi, tanpa menyusun strategi dahulu, sepertinya juga sulit.

Misalnya, bagaimana meningkatkan perguruan tinggi dengan cara memberikan dana yang tinggi dan kesejahteraan untuk dosen yang melakukan penelitian, upaya mengembangkan budaya riset, upaya meningkatkan bahasa asing untuk dosen dan mahasiswa, upaya menjadikan hasil riset bermutu dan terpakai untuk kebutuhan industri dan masyarakat, upaya mempermudah birokrasi dan administrasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, upaya meningkatkan dan melengkapi sarana dan prasarana dan banyak kompenen lain yang harus dibenahi, komperehensif, tidak harus mendatangkan rektor asing, sebelum sistem, biroksasi, dan sebagainya, diperbaiki dahulu.

Saat ini, mahasiswa asing hanya tertarik kuliah di PTN hanya bidang bahasa, budaya atau sastra. Mereka belum tertarik dengan bidang lain, seperti bidang hukum ekonomi, arsitek, sains, dan sebagainya.

Harusnya PTN-PTS bisa menyusun strategi bagaimana menarik minat mahasiswa agar mereka bisa belajar di universitas dan perguruan tinggi di Indonesia.

Perguruan tinggi atau universitas harus segera bebenah dan evaluasi. Untuk menuju world class university, harus ada perbaikan sistem, birokrasi, dana, sarana dan prasarana, bahasa, dan 9 standar yang harus dipenuhi. Jika mendatangkan rektor asing, tetapi belum bebenah, maka belum tentu juga rektor asing tersebut bisa mengantarkan hingga menembus 100 atau 10 rangking dunia.

Coba kita amati, sudah ada berapa perguruan tinggi atau universitas yang sesuai standar dunia, mungkin hanya beberapa saja, seperti UI, IPB, ITB, dan mungkin ada yang lain, tapi selebihnya belum.

Sudah ada berapa perguruan tinggi yang sudah melakukan riset, kemudian melakukan inovasi hingga terpakai untuk industri dan masyarakat.

Sudah berapa banyak yang sudah mengembangkan budaya riset di kampus. Sudah berapa banyak dosen yang mempunyai kemampuan accessibility, dan hal-hal lainnya. Untuk meningkatkan perguruan tinggi menuju world class university dibutuhkan rektor yang visioner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun