Sastra Klasik: Contoh Gurindam, Peribahasa, dan Syair

Artinya manusia merupakan makhluk sosial, di manapun dan kapanpun kita akan berhubungan dengan orang lain. Oleh sebab itu, berbuat baiklah terhadap orang lain dan jangan sampai menjadi musuh dalam kehidupan. Berurusan dengan orang lain akan menghasilkan cerita yang baru, maka jangan sekali-kali membuka aib orang lain, itu merupakan dosa atau kesalahan yang akan berisiko yang buruk bagi diri kita sendiri sedangkan ke'aiban diri sendiri tidak perlu untuk diceritakan kepada orang lain sebaiknya koreksi diri sendiri dan bercermin dari kesalahan itu agar tidak mengulanginya lagi.   

2. Peribahasa

Berkering air luar

Bernasihat kepada orang yang tiada hendak menurut nasihat itu. Sampai kering tenggorokan menasihati dia, tetapi tiada ia hendak menurut; usaha yang tak akan pernah berhasil.

Nan jauh tiada terjelang, nan dekat tiada tertandingi

Keluarga (sahabat) yang ajuh tiada terkunjungi, yang dekat tiada terlihat-lihat lagi, sebab badan telah tua atau karena banyak pekerjaan.

Daripada bersahabat dengan orang bodoh, baik berseteru dengan orang berakal

Tak ada bermanfaatnya bersahabat dengan orang yang bodoh itu, karena kan ada suatu pikiran atau akal pun didapat daripadanya.

Habis waktu karena bang

Maksudnya habis waktu sembahyang (yang wajib) karena bang (yang sunat). Kiasannya, terlalu membicarakan yang tidak perlu sehingga yang perlu jadi tertinggal, misalnya dalam suatu rapat perkumpulan.

Seperti dau delima dengan bunganya