Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Ada Pengaruh Membaca Sastra dengan Prestasi Siswa dalam Belajar Bahasa Indonesia?

4 Desember 2021   17:00 Diperbarui: 28 Desember 2021   10:19 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku-buku pelajaran Bahasa Indonesia yang ditulis Iman Partoredjo (Kompas.com/Krisiandi)

Kemampuan pun akan muncul jika seseorang dapat belajar dengan baik, baik berdasarkan pengalaman hidupnya ataupun pengalaman yang diberikan orang lain (sosial).

Kemampuan sangat diperlukan seseorang untuk menjalankan aktivitas belajar yang lebih aktif. Siswa yang berkemampuan besar akan memperoleh hasil belajar yang baik dibandingkan siswa yang berkemampuan rendah. Elizabeth B. Halock (1992: 293) mengatakan bahwa:

Kemampuan sangat bergantung pada hasil sistem pendidikan dan penyesuai diri terhadap sejumlah perubahan murni yang lama memungkinkan untuk diabaikan. 

Pemurnian yang kuat dari metode silang usai antara bagian yang dilaporkan dalam literatur konvensional tentang kemampuan ini, semata-mata merupakan konsekuensi dari faktor perubahan baerbagai budaya yang memproduksi penampilan intelektual yang semakin tinggi, dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Kemampuan yang diperoleh melalui sistem pendidikan formal tidak dapat menunjukkan penurunan karena usia secara nyata. 

Kemampuan dapat didasarkan atas pendidikan yang didapat oleh seseorang. Kemampuan seseorang bergantung sistem pendidikan yang mengatur aktivitas belajarnya, bagaimana seseorang dapat mengasah kemampuan tersebut atau memendam kemampuan tersebut. 

Artinya bahwa metode yang terdapat dalam sistm pendidikan akan mempengaruhi intelektualias atau kemampuan seseorang untuk menampilkan bakat dan hasil belajarnya. 

Namun, dalam hal ini, sistem pendidikan formal tidak dapat menurunkan kemampuan atas dasar usia nyata karena kemampuan akan muncul dari generasi berikutnya dengan intelektual yang lebih tinggi (modern) atas perkembangan zaman.

Charles E. Jhonson dalam Wijaya dan A. Tabrani Rusyan (1991: 3) mengatakan bahwa kemampuan merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. 

Kemampuan menjadi bagian nyata yang mempengaruhi pola pikir seseorang untuk mendapatkan hasil maksimal sesuai yang diinginkan. 

Pola pikir tersebut akan merangsang perilaku yang rasional pula. Seseorang dengan kondisi tertentu harus memenuhi syarat kemampuan yang dimiliki untuk mencapai tujuannya. 

Dengan demikian, hasil suatu kegiatan akan ditentukan sesuai kapasitas seseorang. Kemampuan dapat diartikan sebagai kekuatan atau kesanggupan seseorang menyelesaikan suatu kegiatan dengan baik dan benar atau tidak ssuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun