Di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertahta, sambil berkata:
"Tunjukkan perahu ke pangkuanku saja"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau
Kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri
Stilistika merupakan gaya kepenulisan si pengarang dalam menuangkan tulisannya. Pengertian stilistika lahir karena adanya ekspresi individual yaitu cara tersendiri dari seorang penulis dalam menyatakan atau menggambarkan sesuatu hal dengan mengemukakan bentuk-bentuk asosiasi, perumpamaan, perbandingan, atau kiasan yang tepat. Dengan demikian yang dikaji dalam stilistika bukan hanya makna yang dikandung dalam tulisan saja melainkan bahasa yang dipakai dapat dijadikan ciri khas dari seorang penulis.
Oleh sebab itu, setiap penulis memiliki gaya kepenulisan yang berbeda-beda sehingga dapat dijadikan bahan pengenalan dari pembaca kepada penulisnya. Dapat dikatakan dalam menulis puisi pun banyak penyair yang memiliki ciri khas tersendiri dengan pengolahan kata-katanya. Seperti halnya penyair dengan puisinya yang berjudul "Cintaku Jauh di Pulau" yang menancapkan kata-kata metafora yang perlu dikaji dengan pendekatan stilistika. Akhirnya perlu ditegaskan bahwa dalam pengkajian stilistika yang penting ialah menemukan ciri yang benar-benar memberikan efek tertentu kepada pembaca (atau pendengar), tidak sekadar menghitung frekuensi penggunaan sarana-sarana stilistika atau gaya bahasa kepenulisan dalam suatu karya.