Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cahaya Pembias Dosa

15 September 2021   13:15 Diperbarui: 15 September 2021   13:26 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudahlah. Tidur saja. Besok kau harus pergi mencari ayat itu lagi."

Dalam hitungan detik aku bersandar pada pangkuan seorang ibu. Entah siapa wanita separuh baya itu. Sepertinya ibu itu membelai rambutku dengan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Aku pun tertidur pulas.

"Badar, bangun." Bisikan itu meniupkan suaranya lagi di lubang telingaku.

Terkejut. Suara itu menyetel pikiranku.

"Kau ayat itu?"

"Di mana kau? Kau sudah membantu meringankan dosa mereka?"

"Bukan. Aku bukan ayat itu. Kau carilah ayat itu di atas ranting-ranting kering dekat rumahmu itu."

Aku pun berlari mengarah pada rumahku. Dan kutemukan pohon yang beranting itu. Pohon itu tidak tumbang. Ayat itu telah menguras dosa pohon itu sehingga pohon itu tidak turut berlari karena bencana dua hari yang lalu.

***

"Kau mencari ayat itu?"

Aku pun menganggukkan kepala. Dan gemetar di malam yang sunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun