Mohon tunggu...
Deni Arisandy
Deni Arisandy Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Penulis lepas, penyuka kopi hitam asli Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi Saham, Solusi Pasca Pandemi

2 Juli 2022   10:51 Diperbarui: 2 Juli 2022   11:06 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pedagang di pasar terapung Banjarmasin bisa main saham (dok pribadi)

Memang, tak menutup kemungkinan akan turun dalam waktu cukup lama. Tetapi dia yakin dalam jangka waktu tertentu dalam jangka panjang, lebih dari satu tahun, sahamnya akan naik kembali.

Ini dia ungkapkan dari pengalamannya sendiri. Suatu saat saham yang dibelinya pada harga Rp1000 turun sampai Rp300. Dia kemudian membiarkan saham tersebut dan tidak menjualnya. Sekira satu tahun kemudian, sahamnya justru melambung sampai Rp3.200. "Cuan" pun dia dapat meski harus sabar menunggu.

Nah, tinggal bagaimana seorang pemula yang akan mulai bermain saham? Apakah dia akan "nekat" langsung sebagai trader atau mau menjadi investor jangka panjang? Atau seperti banyak dilakukan kawan-kawan saya, dia memilih sebagai trader dan juga investor saham jangka panjang!

Harga sahamnya? Tentu saja beragam. Ada saham yang harganya paling rendah atau dikenal dengan saham "gocap"  atau satu lotnya cukup dibeli dengan harga Rp50 ribu. Ada juga yang di kisarannya di atas Rp10.000. Jadi tergantung kebutuhan dana Anda untuk investasikan.

Literasi Investasi Saham dan Manfaat Internet

Jumlah investor saham di pasar modal, hampir satu dekade terakhir memang menujukkan tren kenaikan luar biasa. Berdasarkan catatan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada akhir tahun 2014 jumlah investor saham baru mencapai 364.465. Tetapi pada akhir April 2022, KSEI mencatat jumlahnya sudah melonjak fantastis menjadi 8,62 juta investor. Luar biasa!

Diantaranya penyebabnya adalah penurunan jumlah lembar saham per lot, dari 500 lembar sebelum 6 Januari 2014 menjadi 100 lembar saham per lot-nya. Semakin sedikit jumlah lembar dalam lot saham, pastinya harga beli saham minimal akan semakin terjangkau.


Pengaruh lain dari lonjakan jumlah investor tersebut rasanya juga karena dampak perkembangan teknologi internet. Internet. memainkan peran yang sangat penting.

Hadirnya teknologi internet generasi 4 atau 4G  sejak 2014, ikut berperan meningkatkan akses masyarakat ke pasar modal. Perkembangan teknologi internet, dan kemudahan membeli saham melalui gadget, juga menjadi faktor percepatan literasi  investasi saham di masyarakat.

Telkom Indonesia  yang mengeluarkan layanan Indihome untuk memudahkan masyarakat mengakses internte dari rumah menjadi salah satu bagian yang berperan meningkatkan literasi investasi saham di masyarakat. Langsung ataupun tidak langsung.

Pada beberapa wilayah, di Indonesia akses internet memang memiliki peran siginifikan untuk membantu pemerintah dan perusahaan sekuritas menjaring investor saham.

Seorang teman yang bekerja di salah satu perusahaan sekuritas di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengatakan, di daerah tersebut, pedagang tradisional di atas perahu (jukung) di sungai sudah banyak yang menjadi investor saham. Itu belum termasuk investor pemula dari kalangan mahasiswa, dan masyarakat umum di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun