Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

3 Faktor Kekuatan Indonesia untuk Menjadi Raksasa Ekonomi Dunia

24 Januari 2018   02:47 Diperbarui: 24 Januari 2018   03:17 7698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.indonesia-frankfurt.de

Bahkan dalam goncangan ekonomi yang mendera Indonesia kini, Indonesia masih mengantongi pertumbuhan ekonomi 5,02 Persen selama 2016 lalu. Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, tentu Indonesia seakan membayangi India yang tertinggi dalam pertumbuhan ekonomi dengan 7,6 persen pertumbuhannya. Dan tentu saja tak ketinggalan Tiongkok dengan pertumbuhan 6,7 persen.

Meskipun Indonesia tengah menghadapi inflasi besar-besaran akibat melambungnya nilai tukar Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah, maupun kebijakan kenaikan harga listrik maupun BBM bersubsidi. Ternyata Indonesia masih mampu berada di 3 besar dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi pada 2016 lalu.

Hal tersebut tentu menandakan kuatnya fondasi ekonomi Indonesia berkat dominasi UMKM yang kini menjadi primadona bagi para pelamar kerja yang menganggur. Terutama yang tidak memiliki keterampilan. Tentu sektor informal bagaikan oase bagi para pelamar kerja yang gagal bekerja karena kurangnya lapangan pekerjaan.

Maka dari itu kekuatan pekerja sektor informal inilah yang bisa menjadi lokomotif bagi tumbuhnya perekonomian Indonesia kedepannya. Dimana ditengah sulitnya lapangan pekerjaan, kemandirian masyaraat indonesia dalam menciptakan peluang ekonomi baru dalam sektor informal, tentu dapat membuat kuatnya fundamental ekonomi Indonesia.

Apalagi sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara kini, tentu saja peluang untuk tumbuhnya sektor tenaga kerja informal Indonesia sangat besar. Karena ditopang pertumbuhan kelas menengah yang semakin pesat dewasa ini di Indonesia.

Kemandirian ekonomi yang sering disebut dengan ekonomi kerakyatan, tentu adalah fondasi tumbuh kembangnya sektor tenaga kerja informal ini. Karena memang semenjak era reformasi Indonesia telah sepakat, bahwa ekonomi kerakyatan adalah fondasi ekonomi yang tepat untuk indonesia.

Sepertinya pemerintah semenjak reformasi menyadari, pelibatan semua golongan masyarakat dalam perekonomian dengan tumbuh suburnya sektor tenaga kerja informal dalam hal ini UMKM. Adalah suatu hal yang dijawab dengan penerapan ekonomi kerakyatan semenjak era reformasi hingga kini.

Sebagai negara tropis yang sering disebut dengan kepulauan terbesar di dunia, dan negara dengan luas daratan terbesar ke-13 di dunia. Indonesia memang memiliki potensi menjadi negara dengan salah satu perekonomian terbesar di dunia.

Apalagi lembaga keuangan internasional telah memetakan Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-5 di dunia, tentu sebagai negara dengan luas wilayah yang luas dan jumlah penduduk yang besar. Maka potensi Indonesia menjadi negara dengan dominasi ekonomi besar di didunia memang terbuka lebar.

Apalagi dengan fundamental perekonomian yang kuat yaitu tahan terhadap goncangan krisis ekonomi, serta ketersediaan sda yang berlimpah. Bukan tidak mungkin ketiga faktor diatas bisa menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi besar sekaligus negara adi daya energi terbarukan kedepannya.

Karena sepertinya fokus perkembangan perekonomian kini tertuju pada kawasan Asia dan negara-negara berkembang. Setelah sekian lama didominasi oleh kawasan Amerika Utara dan Eropa Barat. Kelahiran Tiongkok dan India sebagai raksasa ekonomi Asian kini memang berdampak positif karena imbasnya terasa di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun