Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memaknai "Langkah Mandiri" Gerindra di Pulau Jawa, Prabowo Ukur Elektabilitas?

15 Desember 2017   14:06 Diperbarui: 15 Desember 2017   14:09 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Sudirman Said (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)

Drama politik di Jawa Barat dimana tarik ulur dukungan Gerindra terhadap pasangan Deddy Mizwar-Syaikhu. Sempat membuat publik bertanya-tanya, mungkinkah Gerindra dan PKS akan retak. Menginggat duet Deddy Mizwar-Syaikhu adalah pasangan andalan dari PKS. Karena Syaikhu adalah kader PKS.

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, PKS memang sempat mengalah, karena Anies-Sandi bukanlah kader PKS. Sehingga pada Pilgub Jabar 2018 PKS seperti ingin tetap kadernya diusung baik Cagub maupun Cawagub.

Jawa Barat adalah basis massa PKS, karena memang selama 2 periode, PKS selalu berhasil menempatkan kadernya. Ahmad Heryawan adalah kader PKS yang telah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat selama dua periode.

Drama Politik Jawa Barat tentu begitu penting bagi PKS dan tentu partai-partai lainnya. Karena Jawa Barat adalah peta Politik bagi Pemilihan Legislatif. Dan tentu saja provinsi ini akan menadi rebutan banyak parpol.

Tetapi, drama tersebut berakhir dengan diusungnya Mayjen TNI (Purn) Sudrajat sebagai Cagub dari partai sekutu terdekat PKS itu sendiri, yaitu Gerindra. Itu berarti sudah ada 3 Cagub yang sudah diusung secara resmi maju pada Pilgub Jabar. Yaitu Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, dan Sudrajat.

Gerindra dan PKS memang selalu menganggap hubungan keduanya sebagai sekutu, sehingga peluang PKS untuk mengikut Gerindra mendukung Sudrajat, tentu cukup besar. Apalagi PAN yang sudah mulai menunjukkan sinyal akan ikut Prabowo untuk mengsuung Sudrajat.

Tak-tik Gerindra yang secara mandiri mengusung calon diluar dari koalisi Demiz-Syaikhu yang diusung PAN, PKS, dan Demokrat. Dan koalisi pendukung Ridwan Kamil Golkar,PPP, Nasdem, dan PKB. Tentu seperti ingin memancing parpol dari kedua kubu tersebut (Terutama kubu Demiz). Untuk mengikut Prabowo mengusung Sudrajat.

Begitu juga di Jawa Tengah, Prabowo dengan mantap mengusung Sudirman Said sebagai Cagub jateng. Dan menyerahkan keputusan memilih Cawagub langsung kepada Sudirman itu sendiri. Sehingga sudah pasti PKS dan PAN akan berkoalisi di Jawa Tengah.

Prabowo sepertinya ingin selalu membentuk kubu baru di pilgub pulau Jawa, dan membuat parpol lain akan berjalan mengikutinya. Jawa barat dan Jawa Timur adalah contohnya, dimana di Jawa Barat Prabowo tidak ke kubu Ridwan Kamil atau Demiz. Malah Prabowo membentuk kubu baru dengan mengusung Sudrajat. Padahal peluang menang Ridwan Kamil dan Demiz lebih besar ketimbang Sudrajat, yang selama ini tidak menjadi menjadi calon kuda hitam di Jawa Barat.

Begitu juga Jawa Timur, Prabowo dan Gerindra-nya tidak memihak kepada kubu Gus Ipul maupun Khofifah. Dan kuat dugaan Prabowo akan mengusung La Nyalla yang merupakan mantan ketua PSSI.

Prabowo ukur elektabilitas di pulau jawa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun