Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Game Boy Advance, Sang Legenda Konsol Genggam

23 Agustus 2017   14:05 Diperbarui: 23 Agustus 2017   18:05 2656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Game Boy Advance SP Milik saya yang telah menjadi kenangan tersendiri, meskipun tidak lagi berfungsi. Dokumentasi Pribadi

Nama Game Boy tentunya sangat populer dalam dunia konsol genggam. Bagi kalangan generasi 90-an yang menikmati masa kecil pada era 90-an hingga awal tahun 2000-an. Pasti familiar dengan nama Game Boy. 

Dalam dunia konsol genggam tentunya Game Boy adalah konsol Genggam paling populer pada era 90-an hingga awal tahun 2000-an. Konsol genggam hasil produksi Nintendo ini tentu sanga membekas di hati para pecinta konsol Genggam atau sering disebut Handheld Console.

Sejak peluncurannya produk pertamanya pada tahun 1989. Game Boy telah mengeluarkan beberapa jenis konsol Handheld Game Boy dari generasi ke generasi. Di antaranya Game Boy Original (1989), Game Boy Pocket (1996), Game Boy Light (1998), Game Boy Colour (1998), Game Boy Advance (2001), serta versi terakhir. Game Boy Advance SP (2003).

Bagi saya sendiri kepopuleran nama Game Boy dalam dunia konsol Handheld sangat membekas dalam hati saya. Terutama versi terakhir dari Game Boy, yaitu Game Boy Advanced.

Pada awal tahun 2001, sejak awal kemunculan Game Boy Advance, saya terpukau dengan kecanggihan konsol genggam tersebut. Meskipun pada saat itu saya belum memiliki konsol Handheld tersebut. Akan tetapi karena saya adalah pelanggan salah satu majalah Game ternama. Karena itulah saya sangat mengikuti perkembangan dunia game.

Meskipun pada saat itu saya sudah memiliki konsol PS1 yang tentu saja merupakan konsol favorit saya di kala itu. Akan tetapi keinginan untuk memiliki konsol genggam sangat besar dalam diri saya. Karena saya berpikir, pasti alangkah enaknya memiliki konsol yang bisa dibawa-bawa ke mana-mana. Apalagi pada saat itu di daerah saya tinggal sering terjadi pemadaman listrik.


Saya sendiri besar di Provinsi Aceh, yang dikala itu pada awal tahun 2000-an terjadi konflik yang berkepanjangan. Sehingga karena belum stabilnya keamanan di Provinsi Aceh di kala itu, listik pun sering byar-pet alias padam. Sehingga timbulah keinginan untuk membeli konsol Handheld di pikiran saya pada saat itu.

Karena selain bisa dibawa-bawa, konsol tersebut juga tidak perlu menggunakan tenaga listrik. Hanya perlu memakai baterai yang bisa dibeli di warung mbak Ani langganan saya hehe. Karena untuk menyalakan perangkat Game Boy Advance, cukup dengan dua baterai AA.

Setelah keinginan yang cukup kuat untuk memiliki konsol Handheld tersebut, pada akhirnya saya merengek pada Alm. Bapak saya untuk dibelikan konsol genggam tersebut. 

Di kala itu saya kelas 6 SD. Mungkin karena males melihat saya merengek terus, pada akhirnya Alm. Bapak saya dikala itu mau untuk membelikan saya perangkat Game handheld tersebut. Bapak saya memang tak ada yang menandingi, karena dia begitu menyayangi dan mencintai anak-anaknya. Semoga Bapak tenang di sana. Amin.

Setelah Bapak saya mengiyakan dan mau membelikan saya perangkat Handheld tersebut. saya langsung berkeliling kota tempat saya tinggal ketika itu. saya di kala itu tinggal d isalah satu kota kecil yang terletak di Kabupaten Aceh Utara. Dan tentu saja perangkat Handheld tersebut sudah pasti tidak ada yang menjualnya. Mereka menawarkan saya PS1, lalu saya menolaknya karena saya sudah memilikinya.

Dengan wajah sedikit kecewa, saya pulang kerumah dan kembali memandangi majalah game langganan saya. Namanya juga ketika itu saya masih kecil. Setiap ada keinginan pasti selalu ada rasa penasaran yang begitu tinggi. 

Saya tertegun memandangi betapa serunya game-game yang ada diperangkat Game Boy Advance. Ditambah lagi listrik kembali padam, sehingga semakin memperkuat keinginan saya untuk memiliki konsol Handheld tersebut.

Rasa bosan dan jenuh saya rasakan pada saat itu. Hingga pada akhirnya saya disuruh belajar sama apak saya, dan saya langsung menurutinya. Kata bapak saya daripada melamun lebih baik kamu kerjakan PR. Hehe. Iya pak kataku sembali tersenyum.

Beberapa minggu kemudian Ibu saya berencana ingin pergi ke kota Medan yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Setiap ingin membeli barang atau kebutuhan yang tidak dijual di Kota tempat saya tinggal di kala itu. Ibu saya selalu mengunjungi Kota Medan untuk berbelanja dan membeli barang-barang yang tidak dijual di Kota tempat saya tinggal.

Maklum kota saya adalah Kabupaten yang tentu saja hanya kota kecil. Jangankan kan mal, supermarket saja hanya ada dua di kota tempat saya tinggal. Itupun supermarket berbentuk ruko. Selain supermarket yang hanya dua buah. Toko elektronik yang lengkap pun hanya ada 1 di kota saya itu.

Sehingga jika ingin berlibur dan berbelanja keperluan yang lebih lengkap. Kami pasti berkunjung ke kota Medan yang terletak di Provinsi tetangga, yaitu Provinsi Sumatera Utara. Sampai-sampai orang-orang menyebut Medan adalah Singapuranya Sumatera. Karena kota Medan adalah pusat ekonomi dari Pulau Sumatera.

Jarak antara kota tempat saya tinggal dengan kota Medan adalah 5-6 jam perjalananan dengan menggunakan mobil. Transportasi yang sering saya gunakan jika menuju ke kota Medan adalah bus antar Provinsi.

Oke kembali ke topik, setelah ibu saya berencana pergi kota Medan. Pikiran yang terlintas pada saat itu adalah, ingin ikut serta. Karena di kota sebesar kota Medan pasti konsol Genggam itu ada yang menjualnya. 

Akhirnya berangkatlah saya, Ibu, beserta adik saya menuju kota Medan. Plesiran ke kota Medan memang terkadang ibu, saya serta adik saya lakukan. Karena minimnya tempat berbelanja dan tempat hiburan ditempat saya tinggal. Sedangkan bapak saya sering sibuk bekerja, jadi jarang ikut Plesiran.

Ketika saya menginjakkan kaki di kota metropolitan yang sering disebut Singapuranya Sumatera, yaitu Medan hehe.. Saya langsung meminta ke mal untuk membeli Konsol Genggam tersebut. Lalu Ibu saya berkata, besok saja sekarang sudah malam, lagian kan kita semua masih capek. Saya menurut dan ketika mencoba untuk tidur saya tidak sabar untuk menghadapi hari esok. Hari di mana saya akan memiliki konsol Handheld Game Boy Advance.

Keesokan harinya saya bangun pagi sekali dan tentunya sudah mandi. Jam 7 pagi saya sudah rapi dan menunggu di ruang TV. Ketika saya plesiran ke Kota Medan, saya sekeluarga pasti tinggal di rumah kakak dari ibu saya. Yang sering saya sebut dengan panggilan Nyakwa dalam bahasa Aceh. Yang berarti seperti bude dalam bahasa jawa.

Dengan sigap dan semangat saya mencari Betor atau Becak Bermotor untuk menuju ke mal. Bagi yang pernah plesiran ke kota Medan pasti tau apa itu betor. 

Betor adalah becak bermotor yang menggunakan motor sebagai penariknya. Motor sebagai penggeraknya berada disamping kiri dari penumpang. Berbeda dengan becak di Pulau jawa yang menggunakan tenaga manusia, alias becak yang menggunakan sepeda.

Pada akhirnya dengan menumpang Betor tersebut saya sampai di mal tempat saya membeli si calon Handheld idaman saya tersebut. Terdapat sebuah toko game yang cukup besar. Di mana terpampang konsol-konsol game terbaru. Dan pandangan mata saya tetap tertuju pada Game Boy Advance berwarna coklat yang terpajang pada lemari kaca toko game tersebut.

Ketika itu Game Boy Advance di banderol dengan harga 700 Ribuan. Termasuk harga yang cukup mahal ketika itu pada tahun 2001. Setelah melakukan tawar menawar yang dilakukan oleh ibu saya. Pada akhirnya si koko penjual konsol tersebut mau sepakat melepas konsolnya dengan harga 650 Ribu. Akhirnya saya berhasil memiliki konsol tersebut. Akan tetapi belum memiliki kasetnya.

Lalu saya melihat jajaran kaset Game Boy Advance tersebut. Ternyata tidak hanya game dari Game Boy Advance saja yang dipajang di situ. Ada game dari Game Boy Colour, hingga Game Boy Original, yang merupakan generasi pertama dari Game Boy.

Ternyata Game Boy Advance tidak hanya bisa memainkan game-game untuk format Game Boy Advance saja. Akan tetapi juga bisa memainkan game-game dari generasi-generasi Game Boy sebelumnya. Seperti Game Boy Original hingga Game Boy Colour. Sehingga ketika saya membeli konsol Game Boy Advance, otomatis saya seperti membeli perangkat game pendahulu Game Boy Advance.

Harga cartidge untuk Game Boy Advance berkisar antara 70 Ribu hingga 250 Ribu Rupiah di kala itu. Dan itu termasuk mahal, untuk para gamer yang biasanya memakai game copian seperti saya hehe. Saya membeli beberapa buah cartidge atau kaset dari Game Boy Advance saya. Beberapa Cartidge tersebut dalam satu kaset terdiri dari beberapa jenis game yang tentu saja banyak pilihannya dalam satu Cartidge.

Pada saat itu saya sangat tertarik dengan game Pokemon Ruby Version dan Emerald Version. Kedua game tersebut adalah favorit saya dalam perangkat Game Boy Advance. Bagaimana tidak, dalam permainan kedua game populer tersebut. Kita bisa menangkap dan mengoleksi beberapa Pokemon. Serta dapat meningkatkan kemampuan kita dalam menjadi Traine atau pelatih Pokemon yang kita pelihara dalam Pokeball.

Sehingga jauh sebelum populernya Game Pokemon Go yang populer pada perangkat Android beberapa waktu lalu. Saya sudah menggilai berbagai teknik menangkap Pokemon dari perangkat Handheld legendaris, Game Boy Advance ini.

Game Pokemon inilah yang menjadi salah satu tonggak populernya perangkat Game Boy. Khususnya Game Boy Advance. Karena gameplay-nya begitu menarik dan tentu saja menurut saya game ini juga melatih kepintaran dan kemampuan nalar saya. Karena dengan bermain game tersebut saya terlatih untuk melatih berbagai strategi dan perencanaan dalam permainan game.

Selain game Pokemon, Game Boy Advance, juga terkenal dengan game Super Marionya. Sebuah game legendaris Nintendo yang tentu saja menjadi salah satu game terfavorit sepanjang masa.

Super Mario Advance juga merupakan game favorit saya, karena gameplaynya yang menarik. Serta wajah lucu Mario yang tambah lucu. Menurut saya Super Mario Advance ini adalah sedikit pembaruan dari seri Super Mario Perangkat NES (Nintendo Entertainment Sistem) dan perangkat Super Nintendo. Yang sudah keluar lebih awal dibandingkan Game Boy Advance.

Bahkan game seperti Mario World yang merupakan game yang telah dirilis diperangkat Home Console Super Nintendo. Juga dapat dimainkan diperangkat Game Boy Advanced. Sehingga Game Boy Advanced adalah miniaturnya dari Super Nintendo. Akan tetapi secara grafis sedikit lebih baik dari perangkat Super Nintendo. Karena perangkat Game Boy Advance itu sendiri telah memiliki grafis 32 bit. Yang tentu saja sudah hampir setara dengan PS1.

Meskipun sudah memiliki grafis yang mendekati perangkat Home Console PS1. Hanya sedikit Game dari Game Boy Advance yang memiliki grafis 3 dimensi seperti perangkat PS1. Sehingga memang jauh lebih pantas Game Boy Advancesaya sebut setara dengan Super Nintendo. 

Meskipun ada beberapa game dari perangkat ini yang grafisnya menyamai konsol PS1. Seperti Tekken Advance dan Crazy Taxy. Akan tetapi karena Game Boy Advance adalah perangkat genggam tentu kemampuannya berbeda dari kemampuan Home Console PS1 yang hampir mayoritas gamenya bergrafis 3 dimensi.

Sehingga dengan membeli perangkat Handheld ini, tentu saya seperti membeli miniatur dari Super Nintendo, yang tentunya dengan sedikit perbaikan dari segi grafis. Serta jumlah game yang jauh lebih update dibandingkan dari sang Pendahulu Super Nintendo. Jadi ibaratnya seperti membeli konsol Super Nintendo dalam genggaman hehehe.

Masa kecil saya tentu menjadi lebih indah dikala itu ketika kehadiran Console Handheld legendaris tersebut. Sebagai Console Handheld dengan grafis dan permainan dengan game play terbaik di kala itu. 

Game Boy Advance merupakan impian para gamers yang menginginkan perangkat game yang bisa dibawa kemana-mana dan tanpa membutuhkan suplay listrik dikala itu. Apalagi sering padamnya listrik didaerah saya tinggal dikala itu membuat keberadaan Game Boy Advance bagaikan pelipur lara ketika listrik mati.

Apalagi game-game yang ditawarkan begitu menarik dan tentu saja banyak game-game populer yang menjadi salah satu game terbaik sepanjang masa hingga saat ini. Bagaimana tidak, sebagai konsol genggam. Kemampuan grafis Game Boy Advance hampir setara dengan kemampuan Home Console PS1. Dan tentu saja bagaikan kelahiran kembali perangkat Home Console Super Nintendo yang begitu populer di awal tahun 90-an.

Sepertinya Nintendo ketika meluncurkan Game Boy Advance ini, ingin membangkitkan kembali romantika masa lalu kejayaan Super Nintendo. Super Nintendo begitu populer sebelum munculnya Home Console PS1. Yang pada pertengahan tahun 90-an membuat sejarah dalam tekhnologi dunia game seperti yang saya bahas pada artikel saya sebelumnya.

Sehingga keberadaan Game Boy Advance pada saat itu tentunya menjadi salah satu tonggak sejarah penting perkembangan konsol genggam. Dan tentu saja Nintendo pun kembali berjaya dengan adanya perangkat Genggam tersebut. 

Karena dari perkembangan konsol genggam yang setara dengan Home Console pada saat ini seperti PSP (Playstation Portable) dan PS Vita. Tentunya tak lepas dari perkembangan konsol genggam legendaris Game Boy Advanceitu sendiri.

Pada tahun 2003, ketika itu Game Boy Advance tampil lebih baru dengan mengusung layar Flip seperti perangkat laptop. Pada saat itu karena bentuknya yang hampir menyerupai laptop. Perangkat lanjutan dari Game Boy Advance klasik tersebut, sering dijuluki "Laptop Mini". Game Boy Advance SP (GBA SP), Itulah sebutan untuk perangkat pembaharu Game Boy Advance tersebut.

Secara spesifikasi tentunya tidak banyak berbeda dengan Game Boy Advance klasik. Akan tetapi secara fitur hardware dan model tentu jauh berbeda. Karena Game Boy Advance SP sudah memiliki backilght atau layar dengan cahaya tambahan. Seperti layaknya layar handphone. Tentu berbeda dengan Game Boy Advance seri pertama yang masih mengandalkan cahaya matahari dan cahaya lampu.

Tentu saja pada saat itu saya tertarik dengan perangkat seri perbaikan dari Game Boy Advance tersebut. Meskipun spesifikasi prosessor serta grafisnya sama. Akan tetapi fitur backlight serta modelnya yang sudah menyerupai laptop. Membuat saya tertarik untuk memilkinya. Apalagi saya dan adik saya sering rebutan ketika memainkan Game Boy Advance seri klasik yang saat itu saya  miliki.

Ditambah lagi baterainya yang bisa dicas ulang selayaknya Handphone membuat Game Boy Advance SP begitu populer di kala itu. Dan benar saja, mungkin untuk menghindari perseteruan saya dan adik saya yang kurang akur. Maklum terkadang saya dan adik saya suka rebutan kalo main game. Pada saat hari ulang tahun saya, saya akhirnya dibelikan Game Boy Advance SP oleh alm. Bapak saya.

Perangkat Game Boy Advanced SP yang dikala itu dibanderol dengan harga 1,2 Juta Rupiah pada akhirnya dapat saya boyong kerumah. Selain dibelikan oleh bapak saya, sebagian uangnya dari uang celengan saya yang sudah saya kumpulkan sekian lama. Sejak kecil saya memang suka menabung. Karena jika suatu saat ada barang yang ingin dibeli saya dapat membelinya dengan uang celengan itu.

Karena begitu tergila-gilanya saya dengan dunia game, sampai saya merelakan si celengan beruang untuk saya bobol. Yang mana sebagian uangnya untuk memboyong si Game Boy Advance SP kerumah saya. Akan tetapi adalah kepuasan batin ketika melihat si Handheld legendaris versi Spesial (SP) ada dalam genggaman saya.

Rasanya ketika itu seperti mendapatkan durian runtuh memiliki konsol Handheld seri terakhir dari Game Boy Advance tersebut. Karena selain saya bebas memainkan game-game menarik di perangkat Handheld baru tersebut, tanpa gangguan adik saya yang egois hehe. Saya juga bisa memainkan perangkat tersebut tanpa bantuan cahaya matahari dan lampu seperti perangkat pendahulunya.

Bahkan hingga saat ini perangkat Game Boy Advance SP milik saya tersebut masih tersimpan rapi di dalam lemari saya. Meskipun pada saat ini perangkat tersebut sudah rusak alias tidak berfungsi. Akan tetapi kenangan akan indahnya masa kecil bersama perangkat Handheld legendaris tersebut akan membekas di hati saya.

Bagi saya Game Boy Advance adalah konsol genggam yang sangat legedaris. Karena seri Game Boy Advance itu sendiri adalah seri terakhir dari populernya nama Game Boy dalam mengisi perkembangan dunia konsol genggam. 

Karena setelah lahirnya Game Boy Advance SP. seri Game Boy pun berakhir. Karena setelah itu Nintendo tidak lagi menggunakan nama Game Boy dalam perangkat genggam terbarunya. Pada tahun 2004 Nintendo mengeluarkan Nintendo DS sebagai penerus dari Game Boy Advance SP.

Sehingga dengan keluarnya Nintendo DS tersebut, menandakan berakhirnya seri Game Boy dalam dunia konsol genggam. Apapun itu, nama Game Boy tetap membekas di hati saya. Karena nama yang populer pada tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an tersebut. Selalu menjadi kenangan bagi saya  generasi 90-an yang menikmati masa kecil di tahun 90-an hingga awal tahun 2000-an.

Meskipun sang Game Boy Advance SP kini terbujur kaku didalam lemari. Akan tetapi kenangan masa indah bersamanya takkan terlupakan. Karena si Handheld legendaris telah menemani masa indah saya dahulu.

Masa Indah ketika hidup dalam dunia game jauh lebih penting daripada dunia nyata. Dan itulah yang saya alami dulu, Ketika kecanduan akan konsol game mendera saya. Nama Game Boy tetap membekas di hati saya sebagai konsol genggam legendaris dengan berbagai warna yang telah diberikannya pada hidup saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun