Mohon tunggu...
Della Renanda Puspa
Della Renanda Puspa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa tahun ketiga

interested in socio-cultural topics

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"You and I": Antara Sejarah, Stigma, dan Kesetiaan

12 Juli 2022   19:00 Diperbarui: 12 Juli 2022   19:39 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cuplikan film "You and I" (sumber: channel Youtube Bioskop Online)

Selain menyoroti kegiatan mereka sehari-hari di rumah, film ini juga menampilkan beberapa wawancara singkat dengan Kaminah. Dari sudut pandang seorang penyintas, Ia membagikan cerita tentang ketiadakadilan yang dirasakan, kekagumannya akan sosok Soekarno, dan kritikan atas kasus HAM yang tak kunjung terselesaikan. 

Dalam film ini terdapat pula adegan pertemuan para penyintas tragedi 1965, mereka saling memperbaharui kabar satu sama lain dan memantau perkembangan atas kasus yang dahulu menimpa mereka.

Persahabatan mereka diuji saat Kusdalini tiba-tiba jatuh stroke dan dibawa ke rumah sakit. Tak ada yang berubah dari hari-hari sebelumnya, Kaminah tetap setia berada disamping Kusdalini sepanjang hari untuk merawat dan memberinya dukungan moril. 

Sepulangnya dari rumah sakit, Kusdalini tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Kondisinya kesehatannya kian menurun, hingga akhirnya Ia tutup usia. Tampak jelas raut kesedihan yang terlihat dari wajah Kaminah kala mengantarkan jenazah sahabatnya ke peristirahatan terakhir. Film ini ditutup dengan sorotan Kamsinah yang sedang memanjatkan doa. Menurut informasi yang ada, Kaminah meninggal dunia setahun kemudian setelah Kusdalini wafat.

Sejarah Kelam yang Mempersatukan Kaminah dan Kusdalini

Kisah dua sahabat sehidup semati ini sungguh ironi. Jika menilik pada sejarah, tahun 1965 merupakan tahun yang amat mencekam, penuh dengan catatan suram dan meninggalkan luka yang mendalam. Puncaknya pada tanggal 30 September 1965, terjadi tragedi penculikan dan pembunuhan keji yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap enam jenderal TNI dan satu orang perwira TNI. 

Setelah tragedi pembantaian di Lubang Buaya itu, pihak-pihak yang diduga terlibat atau menjadi simpatisan PKI kemudian ditangkap, dijebloskan ke penjara, dan bahkan dibunuh begitu saja. Tak hanya pribumi, namun warga keturunan Tionghoa pun turut terkena imbasnya. Gerakan anti-komunis ini telah menyebar ke berbagai daerah dengan bergitu masif. 

Pelanggaran HAM berat yang terjadi sepanjang tahun 1965-1966 ini dirasakan pula oleh dua wanita yang menjadi tokoh utama dalam film You and I, Kaminah dan Kusdalini. Mereka adalah anggota paduan suara organisasi Pemuda Rakyat (sayap pemuda dari PKI), dan oleh karena itu mereka ditangkap paksa dan dimasukkan ke penjara tanpa melalui proses pengadilan sedikitpun. Kejadian itulah yang menjadi titik awal pertemuan Kaminah dan Kusdalini.

Film Sebagai Respon Kegelisahan

Berangkat dari kegelisahan atas ketidakadilan yang Kaminah dan Kusdalini rasakan, sineas mencoba merespon hal tersebut dengan sudut pandang kehidupan para penyintas setelah 50 tahun peristiwa kelam itu berlalu. Terlepas dari pilihan atau latar belakang politik Kaminah dan Kusdalini, sineas mencoba menyampaikan bahwa ada yang lebih penting daripada itu, yakni keberpihakannya atas nilai-nilai kemanusiaan. 

Tak hanya itu, sineas juga berupaya menggambarkan betapa kejamnya stigma yang disematkan kepada penyintas tragedi 1965 (dalam hal ini khususnya mantan tahanan politik), sehingga mereka harus kehilangan hak-hak atas pemenuhan kebutuhan hidupnya. Dengan adanya film ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa empati dan soildaritas di tengah masyarakat tanpa memandang latar belakang politiknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun