Obesitas adalah salah satu masalah kesehatan terbesar yang dihadapi banyak orang. Berat badan berlebih membuat tubuh rentan penyakit, cepat lelah, bahkan sulit beraktivitas normal.
Rapper Indonesia, Saykoji, tahu betul rasanya. Berat badannya pernah mencapai 150 kilogram, tapi sekarang ia berhasil menurunkannya hingga 91 kilogram.
Kuncinya bukanlah diet ekstrem atau olahraga berat, melainkan kombinasi langkah sederhana yang konsisten. Saykoji menyebutnya dengan istilah slowsistency, perubahan perlahan tapi konsisten.
Berikut beberapa hal yang ia lakukan dan berhasil membuat berat badannya turun dalam 3 tahun terakhir:
1. Mulai dengan Jalan Kaki
Perubahan dimulai dari hal yang sangat sederhana, yaitu dengan berjalan kaki dua kilometer setiap hari. Rutenya pun tidak muluk-muluk, hanya mengelilingi kompleks rumah.
"Awalnya speed gue lambat banget, 2 km hampir satu jam. Tapi gue terusin tiap hari," ujarnya.
Bagi orang yang mengalami obesitas, jalan kaki adalah olahraga paling aman untuk memulai. Tujuannya bukan langsung menurunkan berat badan, melainkan membangun kebiasaan bergerak dan melatih jantung agar lebih kuat.
2. Latihan Ringan untuk Obesitas
Setelah tubuhnya terasa lebih ringan, Saykoji mulai menambahkan latihan ringan. Ia mencari referensi di YouTube dengan kata kunci workout for obese beginners.
Gerakan yang dilakukan bukan yang berat atau melompat-lompat, melainkan gerakan low impact seperti modifikasi jumping jack dan squat sederhana. Latihan ini ia lakukan beberapa kali dalam seminggu dengan durasi singkat, namun konsisten.
3. Tambah Beban Secara Bertahap
Seiring waktu, Saykoji mulai tertarik mencoba latihan beban. Ia memulainya dengan dumbbell seberat dua kilogram, kemudian menggunakan weighted vest atau rompi dengan beban saat berjalan kaki.
Perlahan, ia membangun power rack sederhana di rumah untuk latihan angkat beban yang lebih serius. Proses ini dilakukan satu per satu, bukan sekaligus, sehingga tubuhnya bisa beradaptasi dengan baik tanpa cedera.
4. Pola Makan Sederhana, Bukan Diet Ekstrem
Selain olahraga, pola makan juga menjadi kunci utama. Saykoji tidak menjalani diet ketat, melainkan belajar dari dokter gizi tentang cara makan sehat dan seimbang.
Ia memperbanyak konsumsi protein, terutama dari dada ayam, serta rutin menambahkan sayuran rebus seperti brokoli. Nasi tetap dikonsumsi, tetapi dalam porsi yang jauh lebih sedikit.
Saykoji juga mulai membiasakan diri untuk melakukan meal prep, yaitu menyiapkan makanan sehat untuk beberapa hari sekaligus agar lebih praktis dan terkontrol.
"Makan gue sederhana banget. Dada ayam, brokoli, udah cukup. Yang penting konsisten," katanya.
5. Konsisten, Bukan Instan
Proses yang ia jalani tidak selalu mulus. Berat badan sempat stagnan, bahkan naik kembali hingga mendekati 107 kilogram. Namun Saykoji tidak menyerah. Dengan prinsip slowsistency, ia terus menjaga kebiasaan sehat itu setiap hari.
"Turunnya nggak instan. Kadang flat, kadang naik. Tapi gue terusin, karena gue tahu hasil jangka panjang lebih penting," tegasnya.
Kini, hasilnya bisa dilihat. Berat badannya stabil di 91 kilogram, detak jantungnya kembali sehat, tidurnya lebih berkualitas, dan ia bahkan sedang mempersiapkan diri untuk ikut New York Marathon.
Sebagaimana 1 Korintus 6:19 memberitahu kita bahwa "Tubuhmu adalah bait Roh Kudus". Artinya, menjaga kesehatan tubuh berarti memuliakan Tuhan.
Dengan tubuh yang lebih sehat, kita bisa lebih aktif berkarya, melayani, dan hadir bagi keluarga yang kita kasihi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI