Mohon tunggu...
Delinda Rosmaida
Delinda Rosmaida Mohon Tunggu... Mahasiswa - gov science'20

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerusakan Lingkungan akibat Kegiatan Pertambangan Batubara Jadi Sorotan dalam UU Minerba

17 April 2021   11:58 Diperbarui: 17 April 2021   12:26 1632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Batubara menjadi salah satu bahan tambang yang banyak dicari dan dijadikan sebagai salah satu sumber energi primer. Batubara merupakan sumber daya alam yang non-renewable resource dimana jika batubara ini sudah di ambil dan habis maka batubara tersebut tidak dapat tumbuh kembali. Dalam melakukan pertambangan batu bara ini di perlukan beberapa aspek yang mendukung suatu kegiatan tersebut seperti jangka waktu yang panjang, menggunakan teknologi-teknologi yang maju dan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit tetapi membutuhkan biaya yang sangat besar. contoh biaya yang digunakan dalam pelaksanaan pertambangan adalah investasi yang besar, biaya pembebasan lahan, pembangunan infrastuktur dan biaya operasional. 

Pertambangan batubara memiliki peranan yang penting dalam pendapatan nasional dan pembangunan daerah dikarenakan permintaan batubara dalam pasar global yang tinggi karena dibutuhkan untuk menjadi sumber energi alternatif akibat bahan bakar minyak bumi yang semakin hari semakin naik harganya. Meskipun demikian, seringkali pertambangan yang menjadi salah satu penyokong yang besar dalam pembangunan nasional dan penambahan pendapat negara menyebabkan beberapa dampak negative yang terjadi kepada lingkungan. Dampak negative tersebut sebenarnya tidak hanya terjadi kepada aspek lingkungan saja tetapi berdampak juga kepada aspek ekonomi dan aspek sosial. 

Tentunya dampak negative ini harus diminimalisir sedikit mungkin karena akan sangat susah jika dampak negative dihilangkan karena setiap suatu kegiatan pasti akan ada dampak negative dan dampak positif nya sehingga pemerintah sebagai pemegang kekuasaan harus bisa meminimalisir dampak negative yang terjadi. upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah dalam masalah perizinan lingkungan dan perizinan Amdal harus benar-benar diperhatikan dengan baik.  

Sebelumnya, harus dapat dipahami bahwa lingkungan hidup sangat terikat dengan manusia karena dua hal ini bergantung satu sama lain, sehingga jika sesuatu terjadi kepada lingkungan maka manusia pun akan ikut merasakan dampaknya. Pengertian lingkungan hidup juga terdapat pada UU No 32 Tahun 2009, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang semua benda, daya, keadaan, makhluk hiduo, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 

Lingkungan tentunya harus terus dijaga dan dirawat oleh setiap manusia karena jika sebuah lingkungan itu baik maka manusia yang berada di lingkungan tersebut akan baik dan merasa nyaman juga tetapi kerusakan lingkungan hidup biasanya banyak dilakukan oleh manusia itu sendiri yang seharusnya menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman. 

Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh semua manusia baik secara langsung ataupun tidak langsung pasti melibatkan lingkungan maka dari itu manusia sebagai salah satu komponen yang penting dalam lingkungan harus ikut menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup. Dalam Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaata, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

Dilihat dari setiap kegiatan pasti terdapat dampak positif dan dampak negatif yang terjadi, salah satunya adalah kegiatan pertambangan batubara yang memberikan dampak positif serta dampak negative nya baik kepada lingkungan, ekonomi maupun sosial. Di Indonesia pertambangan menjadi salah satu usaha yang banyak dilakukan dikarenakan Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Terdapat 20 provinsi di Indonesia yang memiliki sumber daya alam batubara salah satunya adalah Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur yang merupakan daerah penghasil batubara tertinggi di Indonesia. 

Batubara tentunya setiap tahun terus bertumbuh seperti pada tahun 2008-2012 pertumbuhan batubara di Indonesia sebesar 13% per tahun, dengan rata-rata pertahunnya sekitar 200 juta ton. Kegiatan pertambangan merusak lingkungan karena adanya penggalian dan pengkerukan yang dapat membuat rusaknya eksistem. Dalam pertambangan terdapat dua jenis yaitu tambang tertutup dan tambang terbuka. Tambang tertutup adalah proses pertambangan dengan cara membuat sumur atau terowongan kedalam lapisan batu dan tanah, hal ini dilakukan karena barang yang ingin dicapai nya jauh dari permukaan bumi, salah satu contohnya adalah sektor migas. 

Pada pertambangan tertutup ini jika dilihat dari permukaan bumi memang tidak ada kerusakan karena penggalian atau pengerukan nya dilakukan di dalam permukaan bumi dengan menggunakan pipa. Sedangkan pertambangan terbuka adalah kegiatan pertambangan yang dilakukan di atas permukaan bumi. Pertambangan terbuka ini biasa menggali atau mengeruk bukit, gunung, dan sebagainya untuk mendapatkan emas. Sistem pertambangan ini pula dapat merusak lingkungan karena dalam melakukan kegiatan tersebut digunakan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dapat memberikan efek pada kesehatan manusia dan juga pada kerusakan lingkungan.    

Kegiatan pertambangan batubara jika dilihat secara lingkungan menimbulkan dampak kepada penurunan kesuburan tanah, pencemaran lingkungan, perubahan bentang alam. Kegiatan pertambangan ini dilakukan dengan cara mengekploitasi sumber daya alam yang tidak bisa dipulihkan kembali serta kegiatan pertambangan juga mengganggu keberlangsungan hidup keanekaragamaan hayati. 

Dampak negative yang ditimbulkan akibat kegiatan pertambangan batubara ini biasanya seperti perubahan bentang lahan, penurunan tingkat kesuburan, adanya ancamana terhadap keanekaragaman hayati, penurunan kualitas perairan, penurunan kualitas udara, pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah-limbah hasil pertambangan. Tidak hanya dampak negative saja yang muncul akibat adanya kegiatan pertambangan ini tetapi dampak positif nya pun ada seperti kegiatan pertambangan ini membantu ekonomi lokal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun