Mohon tunggu...
Delia Puspita
Delia Puspita Mohon Tunggu... Penulis - SMAN 1 PADALARANG

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dilema Seorang Istri, Karier atau Anak?

9 Februari 2020   10:11 Diperbarui: 9 Februari 2020   14:26 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber asli: shutterstock.com/diedit pribadi

Menjadi ibu memang tidak semudah menjadi ayah,pekerjaan rumah yang begitu banyak dimulai dari mencuci piring, masak, mencuci pakaian,menjemur pakaian, membersihkan rumah. 

Tidak hanya itu ibu juga mengurusi suaminya, belum lagi ketika ia sedang mengandung ia harus merasakan beratnya membawa bayi yang berada di perutnya,bagaimana sakitnya ketika melahirkan, dan betapa repotnya mengurusi anak.

Jika dibandingkan dengan ayah, tentu ibu yang paling susah pekerjaannya. Mereka sangat tangguh,mereka mampu mengatur uang, mereka mampu mengurusi anak, mengurusi suaminya, mereka mampu membereskan pekerjaan rumah dengan baik.

Bagi seorang ibu ada pilihan yang harus diambil antara ibu rumah tangga yang mengurusi pekerjaan rumah dan juga anak atau menjadi seorang ibu yang memiliki karir.

Memang benar ketika kita sudah masuk pada dunia pekerjaan yang menggiurkan,dapat uang sendiri hingga bisa dengan bebas belanja apa pun yang kita inginkan, terkadang kita suka lupa apa yang telah kita punya dan lebih mengutamakan pekerjaan daripada yang lain. 

Lalu bagaimana dengan wanita karir (ibu karir) mereka bekerja dengan senang hati.

Ada beberapa alasan mengapa mereka memilih menjadi wanita karir. Salah satunya yaitu karena mereka senang dengan pekerjaannya, ketika suami bekerja mereka juga ingin mengisi kekosongan, dan ada juga yang bekerja dengan alasan membantu suaminya. 

Itu semua tergantung mereka, alasan apapun itu tidak masalah asalkan atas izin suaminya.

Namun bagaimana ketika mereka meninggalkan anaknya, meninggalkan kewajibannya sebagai istri, meninggalkan pekerjaan rumahnya untuk bekerja. Apakah itu bukan masalah?

Seorang anak tentu sangat ingin merasakan kasih sayang orang tua terutama seorang ibu. Mungkin ketika mereka masih kecil mereka belum mengerti apa arti penting kasih sayang seorang ibu. 

Ketika mereka sudah menginjak remaja, mereka akan sangat merindukan kasih sayang seorang ibu. Mereka butuh perhatian, mereka butuh dimengerti, mereka butuh waktu untuk selalu berada disamping orang tua.

Apalagi ketika masih kecil mereka perlu perhatian orang tua, tumbuh dan kembang anak perlu diperhatikan, kasih sayang antara ayah dan ibu memang sangat penting ketika anak masih kecil.

Apalagi saat usia mereka masih dibawah 5 tahun, karena itu merupakan masa emas (golden age), disaat itu mereka mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya,sikap dan perilaku yang berada disekitar mereka jadikan contoh(meniru), informasi baik atau pun buruk akan diserap dengan cepat.

Oleh karena itu, orang tua menjadi peran utama dalam mendidik anak. Akan menjadi seperti apakah mereka nanti itu tergantung didikan sejak kecil.

Menjadi seorang ibu karir itu memang baik jika mendapat izin suami, tidak melepaskan kewajibannya sebagai istri dan juga ibu. 

Karena mungkin pengertian kasih sayang bagi orang tua dan anak itu berbeda. Bisa jadi bagi orang tua kasih sayang itu dengan memberi banyak uang dan mencukupi semua kebutuhan anaknya.

Tetapi bagi anak, kasih sayang orang tua itu adalah bentuk perhatian dan pengertian orang tua terhadapnya, waktu luang bersamanya, nasihat nasihat orang tua untuknya. Walaupun memang semua butuh uang, tapi bukan berarti segalanya bisa pakai uang.

Menurut saya komunikasi antara ibu dan anak itu sangat penting.Jangan sampai anak berada jauh di luar jangkauan orang tua. 

Dan membuat anak menjadi bersikap acuh tak acuh terhadap orang tuanya sebagai bentuk kekecewaannya.Saling pengertian, komunikasi dan kasih sayang itu adalah kunci agar hubungan antara anak dan orang tua harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun