Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jumlah 360 Patung Berhala yang Mengelilingi Ka'bah Menurut Matematika

26 September 2023   22:49 Diperbarui: 26 September 2023   22:52 1020
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasar keempat angka-angka itu juga matematikawan membagi sudut kepada 7 jenis sudut berbeda. Diantaranya adalah acute angle, sudut yang besarannya kurang dari 90 derajat. Orang Indonesia menyebutnya sebagai sudut lancip. Atau obtuse angle, sebuah sudut yang besarannya antara 90 -- 180 derajat. Kerap disebut sebagai sudut tumpul.

Paling dikenal tentunya sudut right angle. Sudut hasil pertemuan dua garis tegak lurus yang besarannya tepat 90 derajat. Orang Indonesia menyebutnya sebagai sudut siku-siku.

Berdasar jumlah sudut itu juga Geometri mengajarkan cara mengukur sudut secara umum. Seperti adanya complementary angle dan suplementary angle. Sebuah sudut disebut komplementer bila penjumlahan keduanya menghasilkan angka 90 derajat. Berbeda dengan sudut suplementer dimana penjumlahan dua sudut menghasilkan angka 180 derajat.

Sebuah sudut disebut suplementer bila penjumlahan dua sudut menghasilkan angka 90 derajat. Sementara bila penjumlahan dua sudut menghasilkan angka 180 derajat, maka sudut itu disebut sebagai sudut komplementer.

Lalu bagaimanakah cara menghitung besaran sebuah sudut bila dikaitkan dengan ukuran sebuah garis?Trigonometri dengan bantuan Teori Pythagoras yang sudah mashur, membantu menjelaskan hal itu dengan detail dan cermat.

Kita bisa menghitung besaran setiap sudut dan panjang sebuah garis dalam sebuah ruang segitiga, baik itu imajinatif maupun real, hanya bermodalkan informasi besaran derajat satu sudut dan ukuran satu garis saja. Sine (sin), cosine (cos), tangent (tan) begitu istilah yang dikenal para siswa mengenail hal ini.

Sebaliknya, kita juga bisa mengukur besaran derajat sebuah sudut hanya dengan patokan panjang dua garis. Meski tanpa ada informasi besaran sudut lainnya. Caranya dengan melakukan pembalikan atau invers. Notasi matematika adalah adalah sine-1, cos-1, dan tan-1

Namun bila dikaitkan dengan Ka'bah, maka bukan besaran tiap sudut atau cara mengukur sudut itu yang menarik. Jumlah total 360 derajat inilah yang menarik. Karena ini merupakan angka yang sama dengan jumlah patung berhala yang katanya pernah mengelilingi Ka'bah. Kenapa jumlah total sebuah sudut adalah 360? Bukan 100, 200 atau 300.

Beberapa sumber mengatakan bahwa angka 360 berasal dari bangsa Sumeria. Bangsa yang tinggal di Mesopotamia, Irak bagian selatan sekarang, sudah mengenal tulisan sejak 3000 SM dan memiliki kalender pada 2400 SM.

Bangsa Sumeria yang masih berpikir secara geosentris, waktu itu melakukan pengamatan terhadap matahari, bulan dan lima planet yang bisa terlihat, yaitu Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus.

Hasil pengamatan mereka menunjukan bahwa matahari memerlukan waktu 360 hari untuk mengitari bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun