Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Matematika dan Pemahaman Keagamaan

13 Februari 2022   18:03 Diperbarui: 13 Februari 2022   18:07 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
learnsomethinginteresting.com

Matematika dan Pemahaman Keagamaan

PISA (Programme for International Student Assesment) mengatakan bahwa kemampuan Matematika pelajar di Indonesia hanya ada di peringkat no 7 dari bawah (73). Dibanding dengan peringkat 3 tahun sebelumnya (2015) peringkat Indonesia turun 10 peringkat.

Meski itu adalah penilaian PISA tahun 2018, angka tersebut masih bergema sampai sekarang. Banyak yang mengkhawatirkan kondisi ini. Pangkalnya adalah karena Matematika sebagai dasar Sains. 

Rendahnya skor Matematika, pastinya akan berimbas pada upaya pengembangan Sains. Akibat terdekatnya pasti akan terjadi kemendekan pengembangan Sains. 

Ditambah terlalu tingginya intervensi politik, diantaranya terhadap lembaga penelitian di Indonesia, maka upaya pengembangan Sains bukan hanya akan mandeg tapi juga menjadi sangat politis.

Hanya saja bila kita membaca ulang Matematika, maka kita akan menemukan bahwa Matematika itu pada dasarnya keseharian manusia. Karena merupakan keseharian, tinggi rendahnya skor Matematika tidak hanya berimbas pada pengembangan Sains, tetapi juga dalam keseharian kehidupan manusia. 

Anggap saja masyarakat kita yang juga memandang penting pengajaran Agama, maka pemahaman Matematika ini pada akhirnya juga berimbas pada cara masyarakat memahami Agama.

Mungkin salah satu contoh sederhananya bisa kita lihat dari sistem bilangan dalam Matematika dan cara kita memahami Agama.

Berkaitan dengan bilangan, Matematika memperkenalkan adanya dua sistem bilangan, yaitu sistem binner dan desimal.

Dalam sistem binner, angka yang berlaku hanya dua yaitu 0 (nol) dan 1 (satu). Tidak ada yang lain. Binner adalah sistem bilangan opposite atau berlawanan. Bila 0 bermakna Iya, maka 1 bermakna Tidak. Bila 0 adalah On, maka 1 adalah Off. Begitu seterusnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun