Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wanita dalam Perang

19 Agustus 2020   08:57 Diperbarui: 19 Agustus 2020   08:54 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika melihat bagaimana dengan mudahnya Abu Dujanah membabat setiap musuh yang dihadapinya, Zubayr pun mengerti dan menerima keputusan Nabi. Pada dirinya sendiri Zubayr berkata "Allah dan Rasulnya lebih tahu yang terbaik"

Adapun Hindun adalah istri kedua Abu Sufyan. Panglima pasukan Quraisy dalam perang Uhud. Hindun adalah perempuan terdepan pembenci Nabi. Ketika Nabi masih di Makkah, Hindun bukan hanya memprovokasi orang untuk memusuhi Nabi, tapi dia juga yang berani menaburkan kotoran unta ke tubuh Nabi.

Dalam perang Uhud, Hindun berperan sebagai komandan Cheerleaders pasukan Quraisy. Dia mendendangkan syair-syair penyemangat bagi anak buah suaminya. Mengingatkan akan datangnya kehinaan jika mereka kalah, dan menjanjikan kemuliaan jika mereka menang. Hindun mengingatkan pasukan Quraisy untuk tidak mundur sebelum menang.

Hindun tidak hanya memberikan suntikan semangat secara umum. Dia juga memberikan suntikan semangat secara personal terhadap pasukannya. Seperti yang dia lakukan terhadap Wahsyi. Budak belian dari Abbysina yang sangat mahir memainkan tombak.

Sebelum berangkat ke Uhud, Wahsyi sebagai budak dijanjikan kemerdekaan oleh tuannya jika berhasil membunuh Hamzah, Paman Nabi. Karenanya setiap bertemu Wahsyi, Hindun selalu memberinya semangat. 

Kata Hindun kepada Wahsyi ; "Lakukanlah, hai Bapak kegelapan! Balaskan dendam itu dan puaskanlah!" Dan Hindun berhasil. Karena Wahsyi budak hitam legam itu berhasil membunuh Hamzah dengan lemparan tombaknya.


Lalu bagaimanakah pertemuan Hindun dengan Abu Dujanah di medan peperangan?

Martin Lings dalam buku biografi Nabi menggambarkan bagaimana momen ketika Abu Dujanah yang tidak sengaja berhadapan dengan Hindun. Berikut menurut Lings :

 "Hindun, wanita besar berpenampilan menawan, masih berada di tengah-tengah tentara yang sedang berperang, mendesak mereka untuk terus bertempur. Ia nyaris terkena sabetan pedang Dujanah, yang menyangkanya seorang lelaki. Pedang Dujanah telah terayun di atas kepalanya; ia menjerit, hingga Dujanah sadar bahwa yang hampir disabetnya adalah seorang wanita, dan ia pun mengarahkan pedangnya kepada lelaki lain yang ada didekatnya" (Lings : 340)

Jadi masihkah anda menganggap Islam itu tidak menghormati perempuan?Bahkan untuk orang seperti Hindun dan dalam suasana perang yang sangat mencekam, panas dan tegang pun, wanita tetap dihormati dan dilindungi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun