Berkaitan dengan filsafat inilah yang menarik. Salah satu karya Ibnu Sina di bidang filsafat adalah bukunya yang berjudul "Al-Mantiqi Al-Masyriqi". Ada yang menterjemahkan "Mantiq" sebagai logika, filsafat, ada juga yang menterjemahkannya sebagai kebijakan.Â
Sementara "Al-Masyriqi" bermakna Timur. karenanya "Mantiq Al-Masyriqi" Â adalah Filsafat Timur, atau Kebijakan Timur atau Logika Timur. Hanya saja konon di buku itu disebut tentang "Hikmah Al-Mashriqiyyah" atau kebijaksanaan Timur.
Hanya yang menarik bagi saya adalah kenapa Ibnu Sina menyebut nama "Timur?"Apakah ini berkaitan dengan posisi Ibnu Sina yang berasal dari "Timur", orang Uzbekhistan yang meninggal di Iran, atau memang ini berkaitan dengan cara pandang "Timur" itu sendiri.
Menurut para pengkaji pengkaji Filsafat Islam "Masyriq" itu kebalikan dari "Maghribi" yang berarti Barat. Bila Timur itu lambang pencerahan, maka Barat itu lambang kegelapan. Karena Matahari itu terbit dari Timur dan tenggelam di Barat. Karenanya keliru kalau orang mencari pencerahan ke Barat, karena mencari pencerahan justru mesti ke Timur. Mencari pencerahan mesti ke tempat munculnya Matahari bukan ke tempat tenggelamnya Matahari.
Pastinya tidak sesederhana ini memahami Timur yang mencerahkan dan Barat yang menggelapkan. Kita mesti memahami beberapa pemikiran Ibnu Sina tentang akal, pikiran, klasifikasi ilmu untuk memahami kenapa menurut Ibnu Sina tradisi Timur itu mencerahkan.Â
![ilustrasi: english.khamenei.ir](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/07/01/ibnu-sina-5efc0eb4097f364ed134f5a2.jpg?t=o&v=555)