Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Boy Who Harnessed The Wind" Antara Pembangunan dan Pendidikan

7 Juli 2019   20:04 Diperbarui: 7 Juli 2019   20:08 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kita memahami film ini dalam kerangka strategi pembangunan, kita jadi melihat ada sesuatu yang perlu dikoreksi dari strategi pembangunan yang selama ini digembar-gemborkan lembaga pembangunan dunia. Ada ketidaksinkronan antara strategi pembangunan yang dirancang teknokrat di negara maju, dengan keadaan di negara terbelakang atau berkembang. Ketidaksinkronan ini pada akhirnya alih-alih menyelesaikan masalah yang ada, tetapi justru melanggengkan permasalahan. Malah dalam banyak hal bisa jadi itu hanya upaya negara maju untuk menghisap negara berkembang. 

Namun hal yang menarik juga, bila kita lihat film ini dalam perspektif pendidikan. Karena film ini bukan hanya menceritakan tentang William yang antusias untuk sekolah mempelajari sains tetapi diusir karena tidak mampu bayar uang sekolah, tetapi juga tentang ayah William, Trywell Kamkwamba (Chiwetel Ejiofor), yang menurut kakak nya yang penjudi, Jeremiah Kamkwamba (Robert Agengo), lebih banyak menghabiskan uang nya untuk sekolah anak-anaknya ketimbang untuk ladang nya.

Ketika seorang William yang antusias terhadap sains lalu membuat pembangkit energi tenaga angin, kita tidak hanya melihat seorang anak yang mempunyai kecerdasan dalam bidang mekanik, tetapi juga melihat seorang anak yang tahu situasi dan kondisi alam yang dihadapinya. William seperti seorang anak yang menginternalisasi Desa tempat dia tinggal. Di atahu dan mengenal Desa nya. Dia melihat angin, yang menjadi kelebihan di daerahnya, sebagai sumber energi dan sumber solusi dari permasalahan ancaman kelaparan yang dihadapi desanya.

Melihat apa yang terjadi dalam film ini, mungkin inipula salah satu permasalahan pendidikan yang sering  kita temui di kehidupan kita sekarang ini. Melalui buku-buku pendidikan yang beredar di masyarakat, kita melihat seolah anak-anak kita dijauhkan dari alam dan realitas yang sedang dia hadapi dan dihadapkan dengan realitas yang tidak dia hadapi. 

Banyak buku sekolah yang menceritakan dengan mendetail tentang apa itu salju ketimbang menceritakan apa itu lautan dan hutan. Padahal bila yang pertama adalah hal yang jarang, bahkan tidak ada, di negara kita, sementara yang kedua dan ketiga adalah realitas kita sehari-hari. Dalam jangka panjang, kita khawatirkan anak-anak sekolah hanya tahu sedikit akan alam yang jauh dari jangkauan dan pada saat bersamaan tidak mengenal dan memahami alam yang dia hadapi.

"The Boy Who Harnessed The Wind" adalah film drama Inggris tahun 2019 yang disutradarai dan dibintangi Chiwetel Ejiofor berdasar memoar, dengan judul sama, oleh William Kamkwamba dan Bryan Mealer. Film produksi BBC film dan Participant Media ini dipegang hak distribusi nya oleh Netflix. Menurut The Guardian, film ini adalah "Chiwetel Ejiofor's charming directorial debut". Sementara itu, mengutip Robert Abele dalam Los Angeles Times, rotten tomatoes mengatakan bahwa "The Boy Who Harnessed the Wind" - feeds our hunger for inspiring tales in these desperate times with a beautifully engineered narrative latticework of hardship, hope, and know-how

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun