Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Sunset Boulevard", Pendidikan Karakter di Era Disrupsi

17 Mei 2019   15:15 Diperbarui: 17 Mei 2019   15:20 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun seiring perubahan zaman, ketika inovasi teknologi bisa mengirim gambar dan suara secara bersamaan, maka film bisu pelan-pelan lenyap digantikan film bersuara. Dalam film yang bisa memperdengarkan suara, maka dunia film tidak hanya membutuhkan orang yang mempunyai akting gerak tubuh yang mumpuni, tetapi juga sinkronisasi antara suara dan gerak tubuh. Aktor yang bersuara tidak merdu apalagi tidak bisa sinkron dengan gerak tubuh, akan menjadi aktor yang tenggelam.

Tentunya disrupsi dalam dunia film tidak berhenti hanya pada titik ini saja. Ketika teknologi memungkinkan penampilan warna dalam film, maka bertambah dan berubah juga kriteria aktor yang dibutuhkan dunia film. Begitu seterusnya.

Bila dikaitkan dengan disrupsi yang sekarang sedang digembar-gemborkan, maka Sunset Boulevard menceritakan tentang disrupsi dalam dunia film. Tentang perubahan dari film bisu ke film bersuara. Transisi dari film bisu ke film bersuara inilah yang ternyata tidak bisa dihadapi dengan baik oleh Norman Desmond (Gloria Swanson). Normand yang merupakan aktor berbakat dan populer di masa film bisu, tenggelam ketika film bersuara datang menggantikan film bisu. Situasi bertambah rumit manakala Norman Desmond tidak mempunyai daya kreatif menghadapi perubahan ini dan tenggelam pada kegemilangannya di masa lalu.  

Dalam diksi artikel diatas, maka Normand seperti aktor "batu-bata" yang bisa memenuhi permintaan pasar manakala permintaan terhadap aktor untuk film bisu meledak. Namun Normand gagal menjadi seorang aktor "tanah liat" yang mempunyai daya elastis dan kreatif menghadapi disrupsi di dunia film.  

Pada masanya Sunset Boulevard mendapat 11 nominasi Academy Award dan memenangkan 3 Academy Award. Menurut U.S. Library Congres pada tahun 1989, film ini disebut sebagai "Culturally, historically, or aesthtically significant".  Sala satu diantara kelompok pertama film yang mesti dilestarikan dalam National Film Registry. Pada tahun 1998, diletakan di urutan 12 dalam American Film Institute's list of 100 best American films of the 20th centrury.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun