Kulon Progo, 28 Maret 2025. Banjir besar melanda sejumlah wilayah di Kulon Progo, Yogyakarta. Hujan deras yang turun hampir sehari penuh menyebabkan beberapa kawasan perumahan, termasuk Perumahan Njoho, Gunung Gempal, Giri Peni, Wates mengalami banjir parah. Air yang meluap dari sungai yang tidak mampu menampung debit air menyebabkan beberapa rumah terendam hingga ketinggian lutut hingga paha orang dewasa. Banjir yang terjadi di saat persiapan menjelang Lebaran ini menjadi pukulan berat bagi warga, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perumahan yang lebih rendah. Di Perumahan Gunung Gempal, banyak rumah yang terendam, memaksa penduduknya untuk berjuang menyelamatkan harta benda mereka di tengah genangan air. Namun, beberapa warga tetap
Ketinggian Air Capai Lutut Hingga Paha
Perumahan Gunung Gempal, Giri Peni, Wates, menjadi salah satu kawasan yang terdampak lumayan parah. Menurut laporan warga setempat, ketinggian air di beberapa rumah mencapai lutut hingga paha orang dewasa. Banyak warga yang tak sempat memindahkan barang-barang mereka ke tempat yang lebih aman. Akibatnya, banyak barang berharga seperti elektronik, perabotan rumah tangga, dan bahkan kendaraan terendam air. "Kami tidak menyangka air akan naik secepat ini. Seharian, hujan turun deras selama berjam-jam dan tiba-tiba saja air mulai menggenangi jalan dan rumah kami sekitar pukul 22.30 WIB" ungkap salah satu warga Perumahan Gunung Gempal. "Kami langsung berusaha menyelamatkan barang-barang yang bisa diselamatkan, tapi air naik terlalu cepat. Beberapa kendaraan ikut terendam" tambahnya. Warga yang rumahnya terdampak banjir berusaha sekuat tenaga untuk memindahkan barang-barang berharga ke lantai dua rumah mereka. Namun, bagi mereka yang tinggal di rumah satu lantai, kondisi ini jauh lebih sulit. Beberapa keluarga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga atau kerabat yang rumahnya berada di lokasi lebih tinggi atau memiliki lantai dua.
Warga Mengungsi di Rumah Sendiri
Meski kondisi banjir cukup parah, banyak warga Perumahan Gunung Gempal yang memutuskan untuk tetap tinggal di rumah mereka sendiri. Sebagian besar memilih bertahan di lantai dua rumah mereka, sementara lantai satu terendam air. Bagi mereka yang tidak memiliki lantai dua, mereka terpaksa mengungsi ke rumah kerabat atau tetangga terdekat yang berada di lokasi lebih aman. Banyak warga yang terpaksa berbondong-bondong menyelamatkan barang-barang mereka. Di tengah derasnya air, beberapa di antara mereka bahkan terpaksa menggunakan alat seadanya untuk mengangkat dan memindahkan perabotan serta barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi. "Kami memilih tetap tinggal di rumah, karena kondisi di luar juga tidak memungkinkan. Banjir sudah meluas ke mana-mana, dan kami tidak ingin meninggalkan rumah begitu saja,"Â ujar Rika, warga lainnya yang tinggal di Perumahan Gunung Gempal. "Yang penting sekarang adalah menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan, terutama barang-barang penting seperti surat-surat berharga dan peralatan rumah tangga" lanjutnya. Banyak warga yang terpaksa mengandalkan bantuan dari keluarga dan tetangga sekitar untuk memindahkan barang-barang mereka ke tempat aman. Kerja sama antar warga menjadi sangat penting di tengah kondisi darurat seperti ini.
Dampak Banjir di Sejumlah Kawasan Kulon Progo
Selain Perumahan Gunung Gempal, beberapa kawasan lain di Kulon Progo juga terdampak banjir yang cukup parah. Daerah Wates dan sekitarnya mengalami genangan air akibat meluapnya sungai. Bahkan, beberapa akses jalan utama di wilayah tersebut sempat terputus akibat tingginya genangan air. Selain harus berjuang menyelamatkan barang-barang berharga mereka, warga juga harus menghadapi kesulitan dalam mempersiapkan perayaan Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi. "Kami hanya bisa berharap agar air segera surut dan kami bisa kembali menata rumah untuk menyambut Lebaran, meskipun sekarang persiapan sudah sangat terlhambat," tuturnya.
Warga Kulon Progo tetap berharap agar banjir ini segera surut sehingga mereka bisa kembali menjalani kehidupan seperti biasa. Beberapa organisasi masyarakat dan relawan juga mulai turun tangan memberikan bantuan untuk mengevakuasi korban. Pemerintah daerah Kulon Progo mengimbau warga untuk terus mengikuti perkembangan cuaca dan segera melaporkan kondisi darurat yang terjadi. Selain itu, mereka juga mengingatkan warga untuk mengutamakan keselamatan diri dan keluarga, serta tidak memaksakan diri untuk tetap tinggal di rumah jika kondisi semakin memburuk. "Kami sangat berharap agar banjir segera surut dan kehidupan kami bisa kembali normal, terutama menjelang Lebaran ini. Saat ini, kami hanya bisa berdoa dan tetap waspada," ujar seorang warga penuh harap. Banjir di Kulon Progo ini menjadi pengingat betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam, terutama di musim penghujan. Semoga situasi ini segera berakhir dan warga Kulon Progo dapat merayakan Lebaran dengan tenang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI