Mohon tunggu...
Dela Tiara Putri
Dela Tiara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, thank you for checking my profile. My name is Dela Tiara Putri, a science education student based in Ponorogo, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Tuntutan untuk Wanita: Cantik, Seksi, dan Memikat, Namun Harus Tahu Malu

9 Februari 2024   16:56 Diperbarui: 9 Februari 2024   17:28 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tuntutan untuk wanita untuk menjadi cantik, seksi, dan memikat sering kali diperkuat oleh stereotip gender yang telah tertanam dalam budaya kita. Ini menempatkan beban tambahan pada wanita untuk memenuhi standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat, media, dan budaya populer. Namun, dalam konteks ini, "harus tahu malu" dapat mengacu pada ekspektasi bahwa wanita harus memamerkan kecantikan dan daya tarik mereka dengan sopan dan pantas, tanpa menunjukkan keberanian atau kepercayaan diri yang berlebihan.

Ini bisa menjadi dilema kompleks bagi wanita. Di satu sisi, ada dorongan untuk memenuhi standar kecantikan yang diberlakukan oleh masyarakat, yang seringkali menciptakan rasa tidak aman dan tekanan psikologis. Di sisi lain, ada harapan bahwa wanita harus menjaga kesopanan dan mempertahankan citra yang "malu-malu" atau sopan.

Tuntutan ini dapat menciptakan konflik internal bagi wanita, di mana mereka merasa perlu untuk memenuhi standar eksternal yang tidak realistis sambil berusaha untuk mempertahankan harga diri dan integritas pribadi mereka. Hal ini juga dapat membatasi kebebasan wanita dalam mengekspresikan diri dan menjalani kehidupan yang autentik.

Pentingnya adalah untuk mengubah pandangan masyarakat tentang kecantikan dan menghilangkan tekanan yang tidak sehat yang ditempatkan pada wanita. Semua individu, tanpa memandang jenis kelamin, harus diberikan kebebasan untuk merayakan kecantikan mereka dengan cara yang mereka pilih, tanpa harus tunduk pada ekspektasi yang tidak realistis atau memperkuat stereotip yang merugikan.

Terus berlanjutnya tekanan ini juga dapat memengaruhi bagaimana wanita melihat diri mereka sendiri dan orang lain dalam masyarakat. Mereka mungkin merasa terjebak dalam siklus yang konstan mencari validasi dari orang lain tentang penampilan mereka, yang dapat mengganggu perkembangan pribadi dan profesional mereka.

Selain itu, tuntutan untuk menjadi "cantik, seksi, dan memikat" seringkali berdampak pada kesehatan mental dan fisik wanita. Upaya untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan gangguan makan. Hal ini juga dapat menciptakan ketidakpuasan tubuh yang kronis dan rendahnya harga diri.

Dalam menghadapi semua ini, penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah untuk mengubah norma-norma yang melecehkan dan membebani ini. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan yang lebih baik tentang kecantikan yang sehat dan keragaman tubuh, dukungan terhadap kampanye penghapusan stereotip gender, serta upaya untuk mengedukasi individu tentang pentingnya menerima diri sendiri dan orang lain tanpa memandang penampilan fisik.

Selain itu, dukungan terhadap wanita dalam mengejar keberhasilan di berbagai bidang, termasuk yang tidak terkait dengan penampilan fisik, juga penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berempati. Melalui upaya bersama, kita dapat bekerja menuju masyarakat yang menghargai dan merayakan keberagaman, membebaskan wanita dari tekanan yang tidak sehat, dan mempromosikan kesejahteraan yang holistik bagi semua individu.

Bagaimana pendapatmu?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun