Mohon tunggu...
DK Putra
DK Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Katalis

mahakecil aku || setengah buih, separuh debu || buanglah sampah pada tempatnya!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berkaca pada Mata yang Berkaca-kaca

13 Januari 2021   15:55 Diperbarui: 13 Januari 2021   15:57 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: pixabay.com | DIETER_G)

Aku berkaca pada matamu yang berkaca-kaca.
Tidak ada aku di situ. Melainkan sebentuk dosa dengan rupa yang kukenali, sewaktu aku menundukkan kepala, dan menjatuhkan wajah ke permukaan telaga. 

Aku berkaca pada matanya yang berkaca-kaca.
Tidak ada aku di dalamnya. Melainkan lorong gelap yang telah ia lewati dengan luka dan telanjang, tanpa penerang sepanjang perjalanan. 

Aku berkaca pada mata mereka yang berkaca-kaca.
Tidak ada aku di sana. Melainkan garis-garis nasib yang seluruh ujungnya tak sampai menyentuh manis dunia. 

Pada mata yang berkaca-kaca, aku berkaca, aku tiada. 

13 Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun