Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membaca-ulang Pascakolonialisme: Kritik Teori dan Implikasi Metodologis

18 April 2023   06:44 Diperbarui: 18 April 2023   10:06 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara dan banga pascakolonial memang sudah merdeka secara administratif-politis, tetapi kekuatan diskursif Barat bukanlah "kotoran yang bisa dibersihkan dengan air dan sabun cuci." 

Endapan-endapan ideologis terhadap oksidentalisme semakin menguat seiring gagalnya rezim negara dan masyarakat pascakolonial mengkonsolidasikan kekuatan kultural yang semakin cair dan kompleks di tengah-tengah pengaruh peradaban pasar hari ini.

Dalam peradaban yang demikian, para intelektual di negara-negara pascakolonial, seperti Indonesia, sudah semestinya membuat pilihan-pilihan strategis dan liat. 

Pascakolonialisme menyediakan pintu masuk melalui pembacaan-ulang dan modifikasi teoretis-metodologis secara ajeg untuk membongkar kompleksitas kultural masyarakat melalui objek naratif yang dihubungkan dengan kondisi sosio-kultural-historis saat ini. 

Pilihan untuk terlibat dalam permasalahan tersebut merupakan pilihan yang menuntut keliatan teoretis-metodologis, sehingga kita tidak hanya dikatakan sebagai "riak-riak kecil" di tengah kemapanan institusi perguruan tinggi. 

Sejarah panjang dunia akademis telah memberi pelajaran bahwa terlalu kaku dalam memahami disiplin hanya menjebak intelektual dalam inkorporasi kapitalisme tanpa bisa berbuat banyak menghadapi realitas kuasa lembut berwajah manusiawinya. 

Maka, membaca-ulang pascakolonialisme merupakan proyek politiko-kultural-akademis yang menjadikan kita tidak gagap menghadapi pesona-pesona peradaban pasar.  

Daftar Bacaan

Adorno, Theodor W. 1997. "Culture Industry Reconsidered". Dalam Paul Marris and Sue Tornhman (eds). Media Studies: A Reader. Edinburgh: Edinburgh University Press.

__________________. 1991. The Culture Industry: selected essays on mass culture. London: Routledge.

Ahluwalia, Pal. 2001. Politics and Post-colonial Theory: African Inflections. London: Routledge.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun