Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Arisan di Jawa Timur: Manfaat Ekonomi dan Sosial

15 Oktober 2022   00:01 Diperbarui: 15 Oktober 2022   04:51 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arisan kesenian di Jember. Dokumentasi DeKaJe

Arisan merupakan bentuk tabungan tradisional yang berkembang luas di masyarakat Jawa Timur, baik yang berasal dari etnis Jawa, Madura, Using, maupun Tengger. 

Masyarakat sangat diuntungkan dengan adanya tradisi ini, khususnya secara ekonomi dan sosial. Selain merekatkan ikatan sosial, dari keluarga hingga masyarakat, arisan juga bermanfaat secara ekonomis .

Para anggota arisan yang dipimpin oleh koordinator (boreg, dalam istilah warga Lamongan) akan membayar sejumlah uang atau barang dan ketika sampai pada gilirannya, mereka akan mendapatkan jatah arisan. 

Di masyarakat Jawa Timur, dikenal beberapa jenis arisan, antara lain arisan hajatan, arisan undian, arisan keluarga, arisan para pedagang kuliner, arisan menjelang hari-hari besar keagamaan, maupun arisan kesenian.

 ARISAN HAJATAN 

Arisan jenis ini biasanya dilakukan pada saat berlangsungnya hajatan dalam sebuah keluarga, seperti pernikahan dan khitan. Tradisi arisan hajatan sangat populer di wilayah penghasil padi karena yang dibayarkan adalah beras dalam ukuran tertentu dan uang sesuai dengan harga beras.

Salah satu wilayah yang masyarakatnya terus menjalankan tradisi arisan hajatan adalah Kabupaten Lamongan. Meskipun demikian, dalam tradisi masyarakat Madura, arisan jenis ini juga berkembang pesat.

Salah satu pemandangan umum ketika berlangsung sebuah hajatan dalam masyarakat Jawa di Lamongan adalah pada siang hari para ibu atau perempuan muda menyerahkan beras dalam takaran tertentu (biasanya kiloan atau kintalan) ke rumah orang yang punya hajatan. Para boreg akan mengumpulkan beras mereka dalam karung untuk diberikan kepada tuan rumah.

Sementara, pada malam harinya para bapak atau lelaki muda membayar sejumlah uang tertentu kepada orang yang punya hajatan melalui boreg. Tradisi itulah yang disebut arisan. 

Berbeda dengan tradisi buwoh (memberikan beras atau sejumlah uang kepada tuan rumah) yang bersifat sukarela, tradisi arisan bersifat wajib bagi anggota yang bergabung di dalam kelompok arisan tertentu. 

Bisa jadi sebuah keluarga ikut beberapa kelompok arisan, tergantung kekuatan ekonomi mereka. Bagi mereka yang mampu, menjadi anggota banyak kelompok arisan akan tetap menguntungkan karena mereka juga akan mendapatkan giliran untuk narik (mengambil jatah ketika ada hajatan).

Arisan hajatan bisa disebut tabungan dalam sistem tradisional yang mempunyai nilai ekonomis dan sosial. Secara ekonomis, warga yang ikut arisan bisa mendapatkan keuntungan berupa beras dan uang yang sangat membantu pada waktu pelaksanaan hajatan ataupun selepas hajatan. 

Dengan uang yang diperoleh dari penjualan beras dan dengan uang yang dibayarkan masing-masing anggota arisan, warga yang punya hajatan bisa mengumpulkan uang dalam jumlah besar (jutaan). Dengan uang itulah mereka bisa membangun rumah, membeli sepeda motor, membeli sapi atau kambing, serta melakukan usaha-usaha lainnya.

Meskipun demikian, mereka tidak bisa dengan mudah mendapatkan jatah arisan. Biasanya, mereka boleh narik arisan ketika punya hajatan, seperti menikahkan atau mengkhitankan anak. Selain itu, para boreg biasanya membatasi penarikan arisan pada musim panen padi, utamanya ketika panen padi melimpah. 

Di luar musim panen padi ataupun ketika panen padi gagal, para boreg tidak mengizinkan anggotanya mengambil jatah arisan karena akan membebani para anggota yang lain. 

Maka dari itu, arisan beras plus uang banyak berkembang dalam masyarakat Jawa yang menjadi penghasil beras, seperti di Lamongan. Tradisi arisan ini juga berkembang dalam masyarakat Jawa Mataraman, termasuk yang berada di wilayah Kabupaten Jember, Lumajang, dan Banyuwangi.

Secara sosial, arisan menjadi wahana bagi para anggotanya untuk memperkuat solidaritas sosial. Ketika arisan berlangsung, mereka bisa bertemu dan bercengkrama secara santai sembari membincang permasalahan-permasalahan tertentu yang sedang hangat, dari urusan pertanian maupun isu-isu politik yang mereka lihat di televisi. 

Selain itu, mereka juga bisa bertukar informasi tentang bibit unggul ataupun cara-cara pembasmian hama tikus, misalnya. Yang menarik adalah tidak ada sekat sosial ketika mereka saling berbincang. Baik yang berprofesi sebagai petani maupun guru boleh mengungkapkan pendapatnya.

Sementara, masyarakat Madura yang tinggal di kota-kota besar seperti Surabaya dan Pasuruan, memiliki tradisi arisan yang biasa disebut otok-otok yang biasanya digelar ketika salah satu anggotanya menyelenggarakan hajatan. 

Bagi masyarakat Madura di Surabaya dan Pasuruan, otok-otok sudah menjadi tradisi yang bernilai ekonomi sekaligus sosial. 

Di Surabaya, warga Madura yang masih terhitung kerabat akan membayar sejumlah uang kepada koordinator yang kemudian diserahkan kepada tuan rumah. 

Para anggota yang masih terhitung kerabat biasanya akan datang untuk memeriahkan gelaran hajatan sekaligus mempererat ikatan kekerabatan di antara mereka. 

Hal itu penting dilakukan karena jumlah kerabat dalam masyarakat Madura sangat banyak, baik yang masih terhitung taretan dalem, semma', ataupun jhau. 

Sangat dimungkinkan di antara kerabat ada yang belum saling kenal, terutama generasi mudanya. Melalui otok-otok inilah, mereka bisa bertemu dan berkenalan satu sama lain, sehingga tali kekerabatan bisa semakin erat. 

Untuk memeriahkan acara, tuan rumah biasanya akan menggelar pertunjukan kesenian, seperti tarian Madura ataupun orkes dangdut. Itu semua dilakukan untuk meramaikan hajatan dan otok-otok, sehingga yang datang akan semakin banyak.

Adapun di Pasuruan, tradisi otok-otok sudah menjadi gelaran semi-profesional karena dikelola oleh sebuah lembaga bernama Ikatan Payung Madura (IPAMA). Otok-otok di Pasuruan hanya diselenggarakan pada acara walimah pernikahan. Pada awalnya, tradisi otok-otok di wilayah ini hanya dijalankan oleh keluarga-keluarga kaya. 

Namun, kehadiran IPAMA sebagai pelaksana walimahan (semacam event organizer) menjadikan otok-otok menyebar luas di masyarakat sejak tahun 2001 hingga saat ini. Para anggota IPAMA juga menjadi juru tagih bagi para anggota otok-otok. 

Di satu sisi, kondisi ini bisa melatih para anggotanya untuk berdisiplin dalam membayar tanggungan dan bekerja keras untuk mengumpulkan uang. Di sisi lain, bisa mendorong anggota menjual harta benda ketika mereka tidak memiliki cukup uang untuk membayar otok-otok.

ARISAN UNDIAN

Arisan undian adalah model arisan yang paling populer saat ini. Arisan undian biasanya dilakukan oleh kelompok pengajian, para pedagang di pasar, para pegawai di kantor tertentu, dan lain-lain. Arisan model ini dilaksanakan pada setiap bulan, pada hari atau tanggal tertentu. 

Namun, ada juga yang melaksanakan seminggu atau dua minggu sekali, tergantung kesepakatan anggota kelompok. Para anggota diwajibkan membayar uang dalam jumlah tertentu. Apabila semua uang dari anggota sudah terkumpul, koordinator akan mengundinya. 

Bagi para anggota, arisan bisa menjadi tabungan yang cukup membantu, khususnya ketika mereka sedang membutuhkan uang. Bisa dikatakan, arisan model ini berlangsung pada semua masyarakat etnis di Jawa Timur. 

Keunggulan dari arisan ini adalah setiap anggota bisa belajar menabung sehingga mereka memiliki cadangan uang yang diharapkan bisa membantu kebutuhan hidup.

Para ibu jamaah di masjid biasanya mengkoordinasi model arisan undian ini. Warga yang ikut akan membayar seminggu sekali. Biasanya dilakukan selepas Maghrib atau selepas Isya.

Pilihan waktu tersebut memberikan kesempatan kepada para anggota arisan untuk sholat berjamaan di masjid.

Dalam perkembangan terkini, model arisan undian tidak hanya diwujudkan dalam bentuk uang, tetapi juga benda-benda kebutuhan rumah tangga, seperti sepeda motor, kulkas, perlengkapan mebeler, dan lain-lain. Tentu saja, para anggotanya wajib membayar uang dalam jumlah yang lumayan besar, yakni dalam kisaran ratusan ribu. 

Pengundian biasanya dilakukan dalam jangka waktu bulanan atau tahunan. Karena besarnya uang yang harus dibayarkan, anggota dari arisan ini biasanya adalah orang-orang desa atau kota yang berasal dari kelas menengah-ke-atas.

ARISAN KELUARGA

Berbeda dengan arisan model lain yang keanggotaannya bersifat terbuka, anggota arisan keluarga adalah orang-orang yang masih memiliki ikatan kekerabatan dari satu garis keturunan. 

Meskipun sistem yang dijalankan serupa dengan model arisan undian, arisan keluarga bukan ditujukan untuk kepentingan ekonomis, tetapi kepentingan sosial, yakni untuk mempererat tali kekerabatan. 

Bagi anggota yang mendapatkan undian harus menyiapkan pertemuan dengan mengundang seluruh anggota kerabat besar. Pertemuan biasanya dilaksanakan selepas hari raya, ataupun pada waktu tertentu yang telah disepakati. 

Kesepakatan dibuat jauh hari agar keluarga yang tinggal di luar kota bisa mengatur jadwal sehingga tidak berbenturan dengan agenda lain.

Dalam pertemuan arisan keluarga inilah, masing-masing keluarga memperkenalkan anggota keluarganya, khususnya generasi muda. Ini menjadi penting agar mereka tidak "kepaten obor" alias putus ikatan persaudaraan. Selain itu, mereka juga biasanya membicarakan hal-hal ringan tentang kondisi keluarga masing-masing.

 ARISAN MENJELANG HARI BESAR KEAGAMAAN 

Bagi warga muslim, hari raya, baik Idul Fitri maupun Idul Adha, merupakan kegiatan religi dan sosial yang membutuhkan kesiapan biaya. Kebutuhan akan aneka makanan dan minuman menuntut mereka untuk memiliki cukup uang, sehingga meja di ruang tamu atau meja di ruang makan tidak kosong-melompong. 

Meskipun tidak wajib hukumnya, tradisi tersebut sudah dianggap sebagai kebutuhan karena setiap warga akan menjamu kerabat atau para tetangga yang akan bersilaturahim. 

Untuk keperluan itulah, warga masyarakat Jawa Timur, khususnya Mataraman, Arek, Madura, dan Using, biasa melaksanakan arisan untuk persiapan hari raya. 

Para anggota arisan diwajibkan membayar sejumlah uang satu tahun, setengah tahun, ataupun beberapa bulan menjelang hari raya, sesuai dengan kesepakatan di antara mereka. Beberapa hari menjelang hari raya para anggota akan mendapatkan uang yang mereka tabung ke koordinator. 

Model lainnya adalah para anggota akan mendapatkan barang keperluan hari raya sesuai dengan kesepakatan. Arisan daging sapi atau kambing merupakan bentuk arisan yang sangat populer dewasa ini. Sebagaimana kita ketahui bersama, kebutuhan akan daging sangat meningkat menjelang hari raya. 

Biasanya, harganya akan melonjak. Dengan adanya arisan, para anggota tidak akan kesulitan membeli daging karena mereka sudah menabung setiap bulan. Uang hasil arisan tersebut, oleh koordinator akan dibelikan sapi atau kambing dan setelah disembelih dagingnya akan dibagikan kepada para anggota.

ARISAN KESENIAN 

Bentuk arisan lain yang tidak kalah uniknya adalah arisan kesenian. Yang dimaksud dengan arisan kesenian adalah arisan yang dibentuk oleh para penggemar kesenian tertentu di wilayah Jawa Timur. 

Para anggota yang sama-sama menggemari kesenian tertentu berkumpul dalam kelompok arisan di mana mereka wajib membayar uang dalam jumlah tertentu. Anggota yang mendapatkan undian harus menggelar pertunjukan kesenian di mana para anggota lainnya akan hadir untuk ikut memeriahkannya.

Di Banyuwangi, misalnya, para penggemar gandrung (paju) membentuk kelompok arisan gandrung. Bagi anggota yang mendapatkan undian, akan menggelar gandrung di rumahnya. Para anggota arisan akan datang dan meramaikan pertunjukan gandrung. 

Selain memperkuat ikatan solidaritas sosial antarpenggemar gandrung, arisan model ini juga bisa menjadi cara untuk terus mengembangkan kesenian gandrung di Banyuwangi. Kegemaran terhadap gandrung menjadikan para penggemarnya berperan aktif dalam usaha pemertahanan dan pelestarian kesenian khas Using ini melalui arisan. 

Dengan model serupa, para pelaku kesenian jaranan di Jember juga memiliki kegiatan arisan. Siapa yang mendapatkan arisan, akan mengundang dan mementaskan kelompok jaranan. Model arisan ini tidak membebani para anggotanya, karena semangat yang dikedepankan adalah mengembangkan budaya lokal.

Artinya, kegemaran terhadap gandrung telah menjadi usaha kreatif dan produktif untuk terus melestarikan kesenian ini di tengah-tengah derasnya pengaruh kesenian industrial.

Ketika negara belum memiliki kebijakan yang jelas untuk mengembangkan kesenian rakyat, para anggota arisan sudah bergerak terlebih dahulu. 

ARISAN PEDAGANG KULINER

Kawan-kawan dan para tetangga saya yang berprofesi sebagai penjual soto dan pecel lele Lamongan di Yogyakarta, Jakarta, dan kota-kota besar lain di Indonesia memiliki tradisi arisan bulanan. 

Uang yang dibayarkan bukan lagi ratusan ribu, tetapi jutaan rupiah. Arisan model ini bukan dimaksudkan untuk pamer. Alih-alih, sebagai cara untuk menabung yang cepat. 

Hasil dari berjualan kuliner ditabung agar bisa terkumpul banyak. Ketika mereka membutuhkan untuk kepentingan di desa atau keperluan biaya sekolah/kuliah anak, para penjual kuliner akan meminta izin kepada boreg untuk mengambil jatahnya. 

Selain itu, bagi anggota yang lagi membutuhkan uang, mereka bisa meminjam dari uang arisan. 

Bagi para penjual soto dan pecel lele Lamongan, arisan memberikan manfaat ekonomi dan memperkuat kebersamaan sesama warga rantauan. Dalam momen arisan mereka bisa saling berbagi cerita, menyampaikan permasalahan untuk mendapatkan alternatif solusi dari anggota arisan lainnya, serta merencanakan kegiatan seperti rekreasi bersama.

MEWASPADAI KEPENTINGAN POLITIK DAN ARISAN BODONG

Meskipun berasal dari tradisi masyarakat desa, ternyata arisan juga berkembang di kalangan menengah-ke-atas di wilayah perkotaan. Biasaanya melibatkan para ibu sosialita. 

Artinya, di tengah-tengah gaya hidup yang semakin glamour, ternyata mereka masih merindukan suasana guyub sembari berbincang tentang banyak hal.

Bandar arisan lebaran terduga kasus penipuan dan penggelapan dihadirkan dalam konferensi pers, di Mapolres Mojokerto, Senin (24/5/2021).(KOMPAS.COM/MOH. SYAFI) 
Bandar arisan lebaran terduga kasus penipuan dan penggelapan dihadirkan dalam konferensi pers, di Mapolres Mojokerto, Senin (24/5/2021).(KOMPAS.COM/MOH. SYAFI) 

Arisan bisa menjadi salah satu cara untuk terus memupuk kebersamaan tanpa mengabaikan keuntungan ekonomis yang diperoleh oleh masing-masing anggotanya. 

Arisan juga bisa dijadikan wadah untuk bersosialisasi dan mendiskusikan masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat agar tidak mudah dipermainkan dan di-ombang-ambing-kan oleh isu-isu yang meresahkan. 

Masalah yang harus bisa dihindari adalah jangan sampai arisan digunakan oleh individu atau kelompok tertentu untuk mengeruk keuntungan ekonomis maupun politik mereka. Misalnya, untuk memobilisasi kepentingan para calon legislatif atau partai politik tertentu ketika proses pemilihan umum berlangsung. 

Selain itu, warga masyarakat ada baiknya berhati-hati kalau ada pihak tertentu yang menawarkan menjadi anggota arisan, baik offline maupun online. Waspadai model arisan yang menjanjikan nominal uanga atau barang yang sangat banyak. Gunakan nalar sehat untuk melogikakan tawaran arisan yang tampak menggiurkan. 

Sudah banyak korban model arisan demikian. Biasanya, beberapa kali penarikan para anggota masih bisa merasakan keuntungan. Namun, lama-lama, para pengelola arisan akan kesulitan untuk memberikan hak kepada para anggota arisan karena mekanisme perputaran uang yang tidak jelas. 

Arisan memang penting. Namun, menggunakan akal sehat dan memahami kekuatan ekonomi tidak kalah penting agar kita tidak menderita karena arisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun