Mohon tunggu...
Ikwan Setiawan
Ikwan Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Kelahiran Lamongan, 26 Juni 1978. Saat ini aktif melakukan penelitian dan pendampingan seni budaya selain mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Dosen dan Peneliti di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kucur Jember, Pemandian Alam di Tepi Samudra Indonesia

21 September 2022   06:01 Diperbarui: 23 September 2022   13:25 3247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naik perahu motor menuju Kucur.| Dokumentasi pribadi penulis

Angin dari Samudra Indonesia mulai menyapa muara sungai Puger, Jember, ketika saya dan seorang kawan melintasinya dengan perahu motor yang dikendalikan seorang nelayan. Beberapa kapal motor mulai berangkat melaut. Mereka akan memasuki kawasan "plawangan", semacam pintu masuk imajiner menuju Samudra Indonesia. 

Adapun saya dan kawan tidak hendak melaut, tetapi menuju pemandian alam Kucur. Pemandian ini secara administratif masuk ke dalam wilayah Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Jember. 

Namun, untuk menuju ke Kucur, kita bisa menempunya melalui muara sungai Puger, baik dari jalur dekat tempat pelelangan ikan ataupun dari belakang warung di Pantai Pancer.

Naik perahu motor menuju Kucur.| Dokumentasi pribadi penulis
Naik perahu motor menuju Kucur.| Dokumentasi pribadi penulis

Dari atas perahu motor, saya menikmati pesona Gunung Watangan sisi barat dan Kucur yang tertutup pohon-pohon besar. Pohon-pohon itu seolah melindungi Kucur dari sinar matahari yang lumayan menyengat. Sejak zaman Belanda, kawasan Kucur dan Watangan merupakan cagar alam yang dilindungi. 

Kapal motor nelayan bergerak menuju Samudra Indonesia.| Dokumentasi pribadi penulis
Kapal motor nelayan bergerak menuju Samudra Indonesia.| Dokumentasi pribadi penulis

Tidak lebih dari 10 menit, perahu motor yang kami tumpangi sampai di Kucur. Kami segera menuju warung, berjumpa dengan juru kunci beberapa makam yang dikeramatkan oleh warga masyarakat. 

Setelah sedikit berbincang, kami pun berpamitan untuk menikmati kopi hitam sembari menatap puluhan kapal motor yang berjuang menuju laut lepas, Samudra Indonesia. 

TENTANG NAMA KUCUR

Terkait nama "Kucur" kita bisa mendapatkan beberapa versi cerita dan pemaknaan yang masih bisa diperdebatkan. Versi cerita lisan yang dibaluri narasi sejarah (yang belum tentu benar), nama "Kucur" berasal dari makam "Mbah Kucur" yang berada di utara pemandian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun