Mohon tunggu...
Deirdre Tenawin
Deirdre Tenawin Mohon Tunggu... -

Instagram : @deirdretenawin

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Asemnya Asemka

15 Juli 2011   08:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39 3827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13107182551664326388

[caption id="attachment_122880" align="aligncenter" width="574" caption="Pasar Asemka"][/caption] Jika anda suka belanja dan mendambakan harga yang murah meriah, berkunjunglah ke pusat grosir terbesar kedua di Jakarta setelah Mangga Dua, yaitu Pasar Asemka. Nama Asemka berasal dari istilah Belanda, Asem Kade. Kade memiliki arti tepian kali. Diduga pada jaman dulu, tumbuh banyak pohon asem di Kade sehingga namanya menjadi Asem Kade yang entah bagaimana kemudian “de” nya hilang.

Asemka dibangun tahun 1989. Bersamaan dengan dibangunnya ITC Mangga Dua. Awalnya pusat perdagangan grosir berada di pasar pagi, namun karena para pedagang digusur maka asemka dan ITC mangga Dua pun akhirnya dibangun sebagai tempat relokasi pedagang. Pembangunan ITC Mangga Dua ternyata selesai lebih cepat, sehingga kebanyakan pedagang yang awalnya berdagang di pasar pagi kemudian beralih ke ITC Mangga Dua. Pasar Asemka pun terbengkalai, dan tidak terpakai. Bangunannya dibiarkan kosong hingga bertahun-tahun. Sampai pada akhirnya ditempati oleh pedagang-pedagang baru seiring dengan waktu dan bangkit kembali.

Para pedagang ini kebanyakan menjajakan barang-barang made in china. Mulai dari aksesoris-aksesoris, perlengkapan sekolah, mainan anak-anak, pakaian, dan barang-barang lainnya. Barang-barang yang dijajakan sering kali kita temui di toko-toko aksesoris di mall-mall, namun dijual dengan harga yang jauh lebih murah.

Pasar asemka aktif dari pukul 7 pagi sampai 4 sore. Pukul 7 pagi para pedagang sudah berdatangan dan menata dagangannya. “Yang dari luar kota datangnya pagi. Kebanyakan pedagang keliling.” Tutur Alvi(40), salah satu penjaga toko di lantai 1. Alvi mengaku dalam sehari omset yang didapatkan tidak menentu, tergantung pada momen-momen tertentu. Misalnya momen lebaran. Jika sedang ramai pengunjung, omsetnya bisa mencapai 30 juta rupiah dalam sehari sedangkan di saat sepi, omsetnya hanya berkisar 7 juta rupiah saja. Kebanyakan pendapatan berasal dari pesanan luar kota.

Pasar Asemka terdiri dari 7 lantai. Lantai basement sampai lantai 2 digunakan sebagai tempat berjualan. Lantai basement merupakan tempat pedagang eceran sedangkan lantai 1 dan 2 digunakan oleh pedagang grossan. Lantai5 sampai 7 dijadikan tempat parkir. Sedangkan lantai 3 dan 4 kebanyakan dijadikan gudang. Kondisi bangunan tampak tidak terawat . Terutama di lantai 3 sampai 7 yang selalu sepi dan hanya disinari sinar matahari tanpa ada penerang tambahan. Keadaan ini sangat disayangkan, padahal jika dipelihara dengan baik, lantai-lantai yang kosong ini dapat difungsikan lebih maksimal untuk kegiatan perdagangan.

Keadaan tidak jauh berbeda di lantai bawah, di mana transaksi dagang berlangsung. Coretan di tembok bisa ditemui di mana-mana. Kondisinya cukup crowded. Pemilik kios umumnya hanya merawat kiosnya masing-masing, terlihat dari ubin-ubin yang dipasang oleh masing-masing pemilik kios yang hanya sampai 3 lantai terluar kios. Lantai di luarnya tentu hanya beton biasa. Padahal keberadaan mereka di Pasar Asemka tidak gratis. Ada badan yang menarik pungutan setiap bulannya, tetapi seolah-olah tidak ada yang bertanggungjawab untuk melakukan perawatan terhadap gedung tersebut. Walau begitu, para pemilik kios mengaku tidak merasa terganggu, sebab keadaan bangunan sama sekali tidak mempengaruhi pendapatan mereka. Begitupun dengan para pembeli yang tetap asyik berbelanja dan menikmati murahnya harga barang-barang yang dijual di sana.

Ditulis oleh : Deirdre Tenawin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun