Mohon tunggu...
dehl
dehl Mohon Tunggu... Freelancer - broken pieces in paper and paint

Semoga hari-harimu bisa terobati lewat kata-kata yang kau tuliskan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Memeluk Hatimu

12 Juli 2020   10:30 Diperbarui: 12 Juli 2020   10:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku hanya diam mendengarkan kisahnya dengan seksama. Ini adalah pertemuan kami yang pertama setelah sekian lama tak pernah bertatap muka.
Ia menceritakan banyak hal kepadaku,"kepadanya telah  kuceritakan hal terburuk dari ku" tuturnya seraya menundukkan muka.
Dari raut mukanya aku bisa tahu kalau ia menyimpan kekhawatiran akan di tinggalkan oleh kekasihnya.
Hanya saja aku tak ingin percakapan kami terlalu tegang. Apakah kamu takut akan ditinggalkan karena ia telah mengetahui sisi burukmu? tanyaku untuk membunuh suasana.
Ia tak menjawab, ia hanya memandangi lautan luas dan mencari cahaya matahari senja yang masih terasa sedikit panas. Langitnya bagus katanya.
Aku tahu ia hanya berkelah, sebenarnya ia berusaha keras mensiluetkan wajahnya.
Padahal pipinya telah basah.
Aku pun memeluknya, "Tidak apa-apa, kau hanya perlu menjadi dirimu sendiri tanpa perlu ada yang ditutup-tutupi.
Sebab seberapa burukpun kamu yang mencintaimu dengan sejati tidak akan pergi, ia akan tetap berdiri disisimu, tidak akan meninggalkanmu sendirian, ia akan merangkul tanganmu untuk bangkit dan menuntunmu untuk sampai pada tujuan" bisikku kepadanya.


Sumatera Barat, dehl.

Dalam tema "Memeluk Hatimu"

.*Sabtu, 07 Desember 2019.*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun