Aku hanya diam mendengarkan kisahnya dengan seksama. Ini adalah pertemuan kami yang pertama setelah sekian lama tak pernah bertatap muka.
Ia menceritakan banyak hal kepadaku,"kepadanya telah  kuceritakan hal terburuk dari ku" tuturnya seraya menundukkan muka.
Dari raut mukanya aku bisa tahu kalau ia menyimpan kekhawatiran akan di tinggalkan oleh kekasihnya.
Hanya saja aku tak ingin percakapan kami terlalu tegang. Apakah kamu takut akan ditinggalkan karena ia telah mengetahui sisi burukmu? tanyaku untuk membunuh suasana.
Ia tak menjawab, ia hanya memandangi lautan luas dan mencari cahaya matahari senja yang masih terasa sedikit panas. Langitnya bagus katanya.
Aku tahu ia hanya berkelah, sebenarnya ia berusaha keras mensiluetkan wajahnya.
Padahal pipinya telah basah.
Aku pun memeluknya, "Tidak apa-apa, kau hanya perlu menjadi dirimu sendiri tanpa perlu ada yang ditutup-tutupi.
Sebab seberapa burukpun kamu yang mencintaimu dengan sejati tidak akan pergi, ia akan tetap berdiri disisimu, tidak akan meninggalkanmu sendirian, ia akan merangkul tanganmu untuk bangkit dan menuntunmu untuk sampai pada tujuan" bisikku kepadanya.
Sumatera Barat, dehl.
Dalam tema "Memeluk Hatimu"
.*Sabtu, 07 Desember 2019.*