Mohon tunggu...
Dyah Rinni
Dyah Rinni Mohon Tunggu... profesional -

The author of Detektif Imai dan Ruangan Separuh Retak (2011) and Detektif Imai dan Misteri Brownies yang Terluka (2011) by Buah Hati. Also Marginalia (2013) and Unfriend You (2013) @deetopia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Kebaikan yang Berputar

11 November 2009   05:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:22 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu hari, seorang petani mendengar teriakan minta tolong tak jauh dari rumahnya. Tanpa ragu-ragu, ia segera datang dan melihat seorang bocah laki-laki nyaris tenggelam dalam lumpur. Bocah laki-laki itu hampir saja meninggal kalau sang petani tidak datang tepat pada waktunya.

Keesokan harinya, seorang bangsawan kaya raya berkunjung ke rumahnya. Tentu saja petani miskin itu tentu saja amat terkejut. Untuk apa bangsawan seperti dia datang ke rumahnya?

“Kamu telah menyelamatkan putraku kemarin,” jelas sang bangsawan. “Aku ingin memberikanmu hadiah.”

Sang petani menolak pemberian uang sang bangsawan. Tapi, sang bangsawan bersikeras. Ia ingin membalas budi. Tak lama kemudian, ia menangkap ada bocah berdiri di belakang sang petani. Ia lantas mengajukan sebuah ide.

“Karena kamu telah membantu putraku, izinkan aku membantu putramu. Akan kusekolahkan dia di sekolah terbaik di negara ini.”

Sang petani tersenyum dan menyetujui pemberian sang bangsawan.

Sang bangsawan menepati janjinya. Putra sang petani diberikan pendidikan terbaik hingga akhirnya lulus dari Hospital Medical School di London. Bukan sekedar lulus, ia kemudian membalas jasa sang bangsawan dengan memberikan hadiah pada dunia: Penisilin. Yup. Nama bocah itu adalah Sir Alexander Flemming.

Eits, tunggu dulu. Cerita belum berakhir, lho.

Sekali lagi si putra bangsawan jatuh sakit karena Pneumonia. Tebak obat apa yang diberikan kepada si putra itu? Tentu saja Penisilin. Tanpa adanya penemuan obat itu, niscaya si putra bangsawan itu tidak akan selamat.

Lihat, kan?Sebenarnya ketika kita berbuat kebaikan, kebaikan itu pada akhirnya akan kembali pada diri kita sendiri. Siapa yang menduga kebaikan yang diberikan sang petani pada akhirnya memengaruhi bukan saja masa depan putranya, tetapi juga masa depan dunia. Bukan itu saja, kebaikan sang bangsawan pada akhirnya kembali pada putranya sendiri.

Mau tahu yang lebih menarik lagi? Bangsawan yang menyekolahkan Flemming itu bernama Lord Randolph Churchill. Dan tentu saja, kita semua mengenal siapa bocah yang jatuh ke kubangan saat kecil itu, yup… Winston Churchill.

Diterjemahkan secara bebas (banget!) dari Highlighted in Yellow: A Short Course in living wisely and choosing well (2001)
oleh H. Jackson Brown, Jr. dan Rochelle Pennington.

NB: Saya menerjemahkan ini sambil merinding, lho. Membayangkan bagaimana sebuah kebaikan yang kelihatannya sederhana ternyata bisa memengaruhi nasib umat manusia. Tapi pinter juga ya bapaknya Flemming. Dikasih duit nggak mau, milih anaknya disekolahin aja. He..he…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun