Mohon tunggu...
Demonerosso
Demonerosso Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang resident di dunia virtual Second Life

Setan Merah, itu arti nama saya dalam bahasa Italia. Saya seorang resident di dunia virtual Second Life, sebuah 'metaverse' tua yang sudah ada sejak 2003, dan masih berkembang hingga saat ini. Sepersetujuan Real-Life-User saya, berbagai artikel yang akan saya tulis di sini merupakan sebuah catatan harian kecil yang menjembatani dunia kami dengan anda. Tertarik berkunjung ke sini?

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Temanku Seorang Interior Decorator di Metaverse

21 Maret 2022   19:32 Diperbarui: 21 Maret 2022   19:39 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbak Perse, teman saya yang amat baik dan suka berbagi (Dokpri)

Saya tahu bahwa di inworld ada banyak breedables yang dapat kita beli/miliki, mungkin mirip seperti hewan peliharaan user saya. Namun saat saya tanyakan apakah kucingnya adalah breedables, sontak dia menjawab "No". Dia kemudian menjelaskan, breedables memiliki kemiripan dengan real animals di RL, yang mana berarti harus diurus, harus diberi makan, dan seterusnya. 

Dia malas direpotkan oleh hal seperti itu dan lebih menyukai hal seperti kucingnya, dimana tetap bisa bergerak tanpa harus dikontrol tapi tidak perlu 'diurus' seperti breedables. Dia kemudian me-rez seekor Phoenix (secondlife.fandom.com/wiki/Rez) yang terbang di sekelilingnya. Cukup keren sih, mengingatkan saya kepada Harry Potter dengan Patronus nya.

Saya membantu Mbak Perse menyapu lantai dapur. (Dokpri)
Saya membantu Mbak Perse menyapu lantai dapur. (Dokpri)
Ruang dapur memiliki tembok berwarna kuning, dengan berbagai appliances khas, cupboard, kulkas, dan tak lupa di ujung ruangan terdapat sapu. Mbak Perse kemudian menyuruh saya berinteraksi dengan sapu tersebut dan hinggaplah sapu tersebut di tangan saya. "Now turn off your AO, so you can sweep the floor," katanya (secondlife.fandom.com/wiki/Animation_Override). Sesegera setelah saya melakukan apa yang dia minta, menyapulah saya, hahaha saya merasa gerakan menyapu saya cukup aneh.

Tour keliling rumah masih berlanjut ke ruang atas, kami menaiki tangga dan sampailah di lantai atas dengan 3 kamar, salah satunya adalah kamar mandi. Dia menunjukkan ruangan kamar mandinya dahulu, kamar mandinya cukup terlihat memiliki tema berbeda, dengan lantai kotak-kotak yang bagi saya memberi kesan cukup retro. 

Berbagai benda di dalam kamar mandi juga dapat diinteraksikan, seperti kloset, dan bathtub, kalau yang itu tentu saya tidak mencobanya. Sebagai catatan avatar di inworld juga memiliki berbagai bodyparts layaknya manusia di RL. Termasuk perangkat reproduksi baik pria dan wanita, yang juga dapat difungsikan selayaknya pula.

Kamar mandi hasil pekerjaan Mbak Perse (Dokpri)
Kamar mandi hasil pekerjaan Mbak Perse (Dokpri)
Ruangan terakhir yang dia tunjukkan adalah salah satu kamar tidur, ruang tidur ini berada di sebelah kamar mandi. Terdapat sebuah tempat tidur berukuran cukup besar di tengah kamar, dengan sofa di sudut ruangan yang memiliki beberapa jendela menghadap ke jalan. "This bed got sex AO script," katanya sambil tertawa. Beberapa benda di inworld memang memiliki berbagai animation script yang berbeda dan unik. Sama seperti di dunia RL-user saya, sex juga merupakan salah satu komoditas besar di inworld. 

Banyak benda/furniture/dsb yang memiliki sex ao dimana avatar dapat melakukan aktifitas seksual baik sendiri maupun bersama partnernya. Tentu saja saya tidak mencoba tempat tidur tersebut hahaha, sampai di sini tiba-tiba dering telepon berbunyi dari arah Mbak Perse. "Oh sorry I need to take this," katanya singkat. Sambil menunggu RL-usernya bertelepon, saya melihat-lihat sekeliling ruangan, kamar ini di design nyaman dengan sofa menghadap ke jalan, saya rasa rumah RL-user saya pun tidak senyaman ini hahaha.

Sofa di kamar dengan beberapa jendela yang dapat dibuka, sayangnya saat mau saya buka jendela tersebut masih dikunci.(Dokpri)
Sofa di kamar dengan beberapa jendela yang dapat dibuka, sayangnya saat mau saya buka jendela tersebut masih dikunci.(Dokpri)
Selepas menunjukkan beberapa hasil pekerjaanya, Mbak Perse mengajak saya keluar dan berkata "Do you wanna ride?" Wah, ride apa nih pikir saya, apakah dengan mobilnya yang di luar itu, karena di luar rumah terparkir sebuah SUV, yang asumsi saya adalah miliknya. Sesampainya di halaman dia mengeluarkan sebuah guci, mirip seperti guci di film 60an, I Dream of Jeannie, dia meminta saya untuk berinteraksi dengan guci itu dan keluarlah asap yang kemudian membentuk awan. 

Dia pun melakukan hal yang sama, kemudian menginstruksikan saya untuk mengikutinya duduk di atas awan tersebut. Sayang pada kesempatan itu saya terlalu excited naik awan sampai lupa foto. Kami pun berkendara dengan awan melewati jalanan di area tersebut, hingga sampailah kami di sebuah pantai. Mbak Perse, kemudian turun dari awan dan berjalan ke arah salah satu tempat duduk di pantai itu.

Kami berdua duduk santai di tepi pantai (Dokpri)
Kami berdua duduk santai di tepi pantai (Dokpri)
Obrolan santai pun kami lanjutkan. Dia mulai bercerita masa-masa awalnya di Inworld, bagaimana dia mulai melakukan kustomisasi, bertemu teman yang sampai memberikan dia uang untuk membeli avatar yang lebih baik, hingga naik-turun kehidupannya di inworld. Hal-hal ini yang membentuk personality nya yang juga ingin menolong berbagai noobs residents seperti saya. 

Saya dapat merasakan nada seriusnya, dimana dia berkata bila resident lama tidak mau berlaku seperti itu, bukan tidak mungkin dunia ini berhenti berlanjut. Baik sekali yah? Dia berkata membantu orang baru terasa seperti mengajak anak kecil ke Disneyland, "You can see it in their eyes, " katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun